Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sleman Kesulitan Membuang Sampah Setelah TPST Piyungan Ditutup Warga

Kompas.com - 26/03/2019, 16:41 WIB
Robertus Belarminus

Editor

SLEMAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kesulitan untuk membuang residu sampah setelah akses ke tempat pengolahan terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul, sejak beberapa hari lalu ditutup warga.

"Kami sedang mencari solusi, memang saat ini sampah masih menumpuk di sejumlah depo karena belum bisa dibuang ke TPST Piyungan," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Sri Restuti, di Sleman, seperti dilansir dari Antara, Selasa (26/3/2019).

Menurut dia, produksi sampah Sleman mencapai 800 ton per hari dan selama ini hanya mengandalkan TPST Piyungan untuk membuang sampah.

Baca juga: Warga Larang Kendaraan Pengangkut Sampah Masuk TPST Piyungan

"Sejak Kamis (21/3/2019) sudah mengantre panjang unuk membuang sampah. Dan sejak Minggu (24/3/2019) sudah tidak bisa dibuang karena akses ditutup. Terpaksa kami kembali lagi ke depo sampah yang ada di Sleman. Sementara sampah yang ada di depo juga penuh," kata dia.

Ia mengatakan, Sleman memiliki sebanyak 13 depo sampah, dengan 34 armada truk pengangkut sampah. Masing-masing truk bisa menampung delapan meter kubik sampah.

"Sampahnya yang belum terbuang banyak sekali. Kami juga bingung ini mau bagaimana," ujar dia.

Pihaknya hanya bisa menunggu sembari berharap agar TPST Piyungan bisa beroperasi kembali.

Jika dihitung dan mengacu data produksi sampah harian warga Sleman yang mencapai 800 ton, maka selama tiga hari ini saja produksi sampah bisa mencapai 2.400 ton.

"Mulai hari ini kami juga sudah tidak bisa mengambil sampah, armada sudah penuh, ditambah yang ada di depo juga masih banyak sampah," kata dia.

Kepala Seksi Persampahan DLH Sleman Suryantana mengatakan, jika pihaknya tidak bisa berbuat banyak dalam masalah ini.

"Kami tidak bisa apa-apa karena kami tidak punya TPA, hanya dompleng di TPST Piyungan," kata dia.

Menurut dia, Pemkab Sleman sempat mewacanakan akan membangun TPST di Madurejo, Kecamatan Prambanan.

Namun, belum bisa terealisasi akibat mendapatkan penolakan masyarakat di sekitar lokasi.

"Sementara, baru ada wacana di TPST Tambakboyo yang saat ini masih dalam kajian dan penyusunan 'detail engineering design' (DED)," kata dia.

Baca juga: Sarana dan Prasarana Canggih yang Akan Dibangun di TPST Bantargebang

Petugas keamanan depo sampah Nogotirto, Gamping, Daryadi mengatakan tumpukan sampah mulai menggunung sejak satu minggu yang lalu.

"Biasanya empat kali dalam satu minggu sampah diangkut ke Piyungan. Tapi ini tiga hari truk tidak bisa beroperasi karena Piyungan tutup," kata dia.

Daryadi juga menyebutkan, masih banyak perilaku masyarakat yang asal membuang sampah. Sehingga, baik di bagian dalam maupun luar, sampah sudah menggunung.

"Sampah yang di depan depo, pinggir jalan, itu liar. Warga main lempar saja," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com