Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Larang Kendaraan Pengangkut Sampah Masuk TPST Piyungan

Kompas.com - 25/03/2019, 18:04 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, kembali menutup tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, sejak Minggu (24/4/2019).

Penutupan ini dilakukan karena tuntutan warga yang pernah diutarakan saat melakukan aksi serupa di akhir 2018 lalu tidak dipenuhi. 

 

Koordinator Komunitas Pemulung TPST Piyungan, Maryono mengatakan, warga menutut perbaikan pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah dari Bantul, Kota Yogyakarta, dan Sleman.

Yang utama adalah keresahan warga karena antrean kendaraan pengangkut sampah di sana hingga berjam-jam. Hal ini diakibatkan oleh dermaga sampah yang sempit.

Baca juga: Sarana dan Prasarana Canggih yang Akan Dibangun di TPST Bantargebang

 

"Antrean mobil pengangkut sampah sampai 1,5 km, mereka antre hingga 8 jam. Ini mengganggu warga yang akan beraktivitas," kata Maryono, saat ditemui di TPST Piyungan, Senin (25/3/2019).

Selain itu, jalan menuju ke TPST diminta untuk dibenahi karena kerusakan cukup parah. Hal ini menyebabkan warga dan pelajar yang melewati harus ekstra berhati-hati, apalagi saat musim penghujan.

Kemudian, penyediaan sarana dan prasarana penerangan jalan. Masyarakat juga menutut pembuatan drainase yang awalnya ada, namun sudah tertutup sampah.

Akibatnya, air masuk ke pemukiman warga. Warga juga menutut fogging secara berkala dan kompensasi untuk setiap KK yang terdampak langsung TPST ini.

Ada ratusan KK dari 5 RT di Desa Sitimulyo, sejak TPST seluas 14,5 hektare dibuka 1996, disebut tidak pernah mendapatkan kompensasi.

"Akhir tahun lalu kami menutut perbaikan jalan dan drainase. Pemerintah berjanji dua minggu akan dibangun jalan dan drainase. Tetapi hanya pengerasan jalan, tidak ada aspal sampai saat ini," ujar dia.

Maryono mengatakan, pihaknya akan kembali membuka akses jalan jika minimal tuntutan pembangunan dermaga pembuangan sampah dipenuhi.

"Jika dermaga sudah dipenuhi sudah diperkenankan kembali membuang sampahnya di sini," ucap dia.

Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah Akhir Balai TPST Piyungan Imam Sugiono mengakui pihaknya belum bisa memenuhi semua tuntutan warga.

Anggaran Rp 500 juta dari APBD DIY hanya mampu mengaspal 100 meter dari 2 kilometer jalan di sepanjang area pembuangan. Rencananya, pengaspalan dilakukan akhir April hingga pertengahan Juni nanti.

"Kami hanya menutup lubang-lubang yang ada. Lalu dari jembatan timbang ke selatan hanya kurang lebih 100 meter aspalnya," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com