Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Tanah Longsor Landa Cianjur

Kompas.com - 22/03/2019, 13:06 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Bencana tanah longsor dan banjir bandang melanda tiga kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan rumah warga rusak dan akses jalan lintas provinsi terganggu karena amblas.

“Berdasarkan asesmen petugas kami di lapangan, kemarin terjadi bencana alam longsor dan banjir di tiga wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Leles, Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Sukanagara,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Sugeng Supriyatno saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/3/2019).

Baca juga: Gerak-gerik Orang Asing di Cianjur Semakin Diawasi

Khusus untuk bencana tanah longsor, Sugeng menyebutkan terjadi di dua titik lokasi, yakni di ruas jalan Sukanagara menuju Pagelaran dan jalur Sukanagara menuju Kadupandak dan Takokak dengan merusak setengah badan jalan atau sekitar 2-3 meter.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten dan Provinsi Jawa Barat, termasuk unsur muspika setempat, untuk segera melakukan pembersihan agar jalan bisa kembali aman digunakan.

“Sempat tidak bisa dilalui kendaraan, namun kondisi terkini sekarang sudah bisa, namun harus buka-tutup dari kedua arah dan hanya mobil kecil. Kalau kendaraan berat tidak bisa, berbahaya,” katanya.

Baca juga: Cerita di Balik Isu WNA Punya E-KTP di Cianjur dan Bisa Memilih di Pemilu 2019

Sementara itu, lanjut Sugeng, banjir bandang melanda sekitar lima desa di tiga wilayah kecamatan tersebut, yakni Desa Sindangsari, Desa Sukarame, Desa Sukajaya dan Desa Sukalaksana.

Terkait jumlah kerugian materil, pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan. Namun kerusakan terjadi pada rumah-rumah warga.

“Kalau korban jiwa tidak ada, paling ada seorang warga yang mengalami luka, namun itu juga tidak parah, sekarang sedang pemulihan,” ucapnya.

“Beberapa KK (Kepala Keluarga) sempat kami ungsikan, namun kami tidak bangun tenda darurat karena setelah surut dan dirasa aman mereka memilih kembali ke rumahnya,” lanjut dia.

Sugeng menuturkan, tingginya intensitas hujan menjadi pemicu kejadian tersebut. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk semakin meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.

“Curah hujan masih akan tinggi dalam beberapa waktu ke depan. Karena itu, masyarakat perlu waspada, dan pihak BPBD juga telah siap siaga menghadapi hal ini,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com