Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut Siap Lanjutkan Proyek Dermaga yang Mangkrak 5 Tahun di Sukabumi

Kompas.com - 19/03/2019, 18:14 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pihaknya akan melanjutkan proyek dermaga di pesisir laut selatan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, yang mangkrak sejak 2013. 

Hal itu disampaikan luhut saat meninjau dermaga itu sekaligus menemui para nelayan di Kecamatan Cisolok, Selasa (19/3/2019).

Luhut mengatakan, ia meninjau proyek dermaga itu atas permintaan Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PTNI) Sukabumi Aji Troy. 

"Saya datang ke sini atas permintaan Pak Aji Troy mengenai pelabuhan ini yang belum selesai. Saya dengar sudah enam tahun terbengkalai dan kita ingin selesaikan," kata Luhut kepada wartawan seusai meninjau dermaga, Selasa. 

Saat meninjau proyek dermaga, Luhut didampingi Ajo Troy, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono dan Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Baca juga: Jasa Raharja Bantu Pembangunan Dermaga di Maluku Senilai Rp 998 Juta

Luhut mengatakan, pembangunan dermaga untuk para nelayan ini akan segera diselesaikan. Ia sudah memerintahkan deputinya yang membidangi infrastruktur agar segera melanjutkan proyek mangkrak itu.

Bahkan Menko Kemaritiman juga mengakui sudah melihat desainya yang dinilai ada kesalahan.

"Segera kami laksanakan, kayaknya desainnya ada yang salah mengenai panjang dermaga ke tengah laut supaya jangan masuk sedimennya, ke tempat penampungan kapal, sehingga jadi darat," kata dia

Ketua PTNI Sukabumi, Aji Troy Marpudin mengharapkan pembangunan dermaga dilanjutkan karena sangat dibutuhkan ribuan nelayan di wilayah Cisolok. Saat ini para nelayan menyimpan perahu jauh dari tepi pantai karena terhalang pondasi dermaga (break water).

"Setiap hari nelayan terpaksa pulang dan pergi dengan berenang, karena posisi perahu semuanya di tengah bukan di pinggir pantai," kata Aji Troy kepada wartawan.

"Perahu tidak bisa menepi karena terhalang konstruksi bangunan penahan ombak atau breakwater yang buruk dan memang belum jadi," sambungnya.

Menurut dia, karena mangkraknya pembangunan dermaga yang sudah berlangsung enam tahun akhirnya nelayan memanfaatkan dermaga Palabuhanratu dan Ujung Genteng.

"Banyak nelayan yang menurunkan hasil tangkapan ikannya ke Palabuhanratu dan Ujung Genteng," ujar dia.

Baca juga: Butuh Dana Rp 28 Miliar untuk Bangun Kembali Dermaga Borong di Manggarai Timur

Seorang nelayan, Hardi (43) mengaku setiap pergi melaut harus berenang untuk menuju perahunya. Begitu juga bila pulang, dia harus kembali berenang menuju tepi pantai.

"Perahu saya ada di tengah, dan hasil tangkapan ikannya tadi sudah ditutup untuk dijual ke Palabuhanratu," aku Hardi yang baru menepi di tepi pantai kepada wartawan di Cikahuripan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com