Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] 74 Warga Hilang Akibat Banjir di Jayapura | Kisah Rendra Raih Gelar Doktor di Usia 24

Kompas.com - 19/03/2019, 07:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi terbaru tentang bencana banjir dan longsor di Jayapura terus menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Kapala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, orang hilang akibat banjir bandang di Jayapura sebanyak 74 orang.

Sementara itu, berita tentang pernikahan I Ketut Budiarsa (35) dan Ida Ayu Ketut Kenari (38) dihadiri 1.000 orang dan sejumlah pejabat di Bali pada Kamis (14/3/2019) juga mendapat sorotan.

Kemampuan Budiarsa bertahan hidup didera penyakit langka, osteogenesis imperfecta, menjadi inspirasi banyak orang. Dengan hidup "tidak normal" tersebut, Budiarsa memberanikan diri meminang kekasih hatinya, Dayu Kenari, yang merupakan penyandang polio.

Berikut berita populer nusantara secara lengkap:

1. Perkembangan terbaru pasca-banjir dan longsor di Jayapura

Sejumlah warga berada di dekat helikopter yang bergeser dari tempatnya akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (17/3/2019). Berdasarkan data BNPB, banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3) tersebut mengakibatkan 42 tewas. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/wpa/ama.Gusti Tanati Sejumlah warga berada di dekat helikopter yang bergeser dari tempatnya akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (17/3/2019). Berdasarkan data BNPB, banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (16/3) tersebut mengakibatkan 42 tewas. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/wpa/ama.

Jumlah orang hilang akibat banjir bandang di Jayapura tercatat 74 orang. Data tersebut berdasarkan laporan masyarakat yang masuk ke Pos Induk Kantor Bupati Jayapura.

"Jadi data yang kami terima dari pos Induk adalah 74 orang belum ditemukan dan rekan-rekan kami dari TNI, Polri, Basarnas dan tim sosial masih berupaya semaksimal mungkin," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Kamal saat ditemui di RS Bhayangkara, Senin.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura hingga Senin malam pukul 20.44 sebanyak 82 orang.

"Pada 18 Maret 2019 telah ditemukan 13 kantong jenazah di beberapa titik di Kabupaten Jayapura, kemudian telah dievakuasi 12 jenazah dari lokasi ke RS Bhayangkara," ujar Kamal.

Baca berita selengkapnya: 74 Orang Dilaporkan Hilang akibat Banjir Bandang di Jayapura

2. Jadi saksi kasus tipikor, Wagub Jabar mangkir

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri upacara Hari Bakti PU ke-73 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (3/12/2018).KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri upacara Hari Bakti PU ke-73 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (3/12/2018).

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum untuk kedua kalinya mangkir dari panggilan majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung yang menangani kasus dugaan korupsi hibah dari APBD Pemkab Tasikmala‎ya yang merugikan negara Rp 3,9 miliar, Senin (18/3/2019).

"‎Kami sudah melaksanakan penetapan majelis hakim untuk memanggil Pak Uu Ruzhanul Ulum. Namun, yang bersangkutan tidak bisa hadir ke persidangan sebagai saksi," ujar jaksa penuntut umum kasus itu, Andi Adika Wira di persidangan Pengadilan Tipikor, Senin.

Dalam kasus ini, Uu dipanggil sebagai saksi dalam kaitannya dengan jabatan Bupati Tasikmalaya pada 2017. ‎

Baca berita selengkapnya: Wagub Jabar Kembali Mangkir dari Panggilan Sidang Korupsi Hibah APBD Tasikmalaya

3. Kesaksian Abdul Wahab, sepupu Romahurmuziy, saat ikut diamankan KPK

Abdul Wahab (kiri), saat ditemui awak media di depan tempat tinggalnya di Jalan KH Kholil Gang V, Kelurahan Kebungson, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, Senin (18/3/2019).KOMPAS.com / HAMZAH Abdul Wahab (kiri), saat ditemui awak media di depan tempat tinggalnya di Jalan KH Kholil Gang V, Kelurahan Kebungson, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, Senin (18/3/2019).

Abdul Wahab, sepupu Romahurmuziy, politisi PPP yang ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan pada Jumat (15/3/2019) lalu, tak menyangka dirinya ikut diamankan oleh lembaga antikorupsi itu.

Ia pun sempat dibawa oleh KPK ke Jakarta bersama Romahurmuziy, Haris Hasanuddin (Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur dan Muhammad Muafaq Wirahadi (kepala Kankemenag Gresik).

“Kejadian tersebut tidak saya kira dan tidak saya rencanakan, firasat sedikit pun tidak ada,” kata Abdul Wahab saat ditemui di depan kediamannya di Jalan KH Kholil Gang V, Kelurahan Kebungson, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, Senin (18/3/2019).

Abdul Wahab mengatakan, ia menemui Romahurmuziy di Hotel Bumi untuk membahas rencana haul KH Abdullah Faqih yang akan digelar pada akhir Maret ini. Namun tiba-tiba ia ikut tertangkap petugas KPK.

Wahab kemudian dilepaskan dengan status sebagai saksi, bersama dengan sopir Muafaq, serta asisten Romahurmuziy.

Baca berita selengkapnya: Cerita Abdul Wahab, Sepupu Romahurmuziy yang Ditangkap KPK lalu Dilepaskan Lagi

4. Raih gelar doktor di usia muda, ini cita-cita Rendra Panca

Rendra Panca Anugraha berpose bersama kedua orang tuanya usai acara wisuda di kampus ITS Surabaya, Minggu (17/3/2019)KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Rendra Panca Anugraha berpose bersama kedua orang tuanya usai acara wisuda di kampus ITS Surabaya, Minggu (17/3/2019)

Dengan gelar doktor, Rendra Panca Anugraha berambisi ingin mengabdikan ilmunya kepada masyarakat.

Dia ingin menjadi peneliti dan dosen di kampus tempat belajarnya, ITS. Bagi pria kelahiran Bondowoso, 25 November 1994 ini gelar doktor adalah gelar akademis yang harus digunakan sebagai instrumen pengabdian kepada masyarakat.

"Saya harus mampu mencari peluang agar mampu berkontribusi kepada masyarakat melalui kapasitas intelektual yang saya miliki," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (18/3/2019).

Rendra meraih gelar doktor di usianya yang ke-24 lebih 4 bulan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,95.

Baca berita selengkapnya: Raih Gelar Doktor Termuda ITS, Rendra Ingin Jadi Peneliti

5. Kisah Budiarsa, seorang penyandang osteogenesis imperfecta

Budiarsa adalah penderita salah satu penyakit langka dan mematikan, osteogenesis imperfecta.

Sementara itu, istinya yang akrab disapa Dayu Kenari merupakan penderita polio. Budiarsa dinobatkan menjadi "manusia langka" karena mampu bertahan hidup dalam jangka waktu lama dengan penyakit mematikan tersebut.

Dalam dunia kedokteran, kemampuan langka yang dimiliki Budiarsa disebut Tree Brothers +1. Selain Budiarsa, kedua saudaranya juga mengidap penyakit yang sama.

“Saat lahir saya normal, tapi usai dua tahun tubuh ini mulai panas dingin, dan tulang patah. Sempat menjalani operasi tahun 1989 dan menginap di RSUP Sanglah selama enam bulan karena saya dijadikan bahan penelitian. Tapi hasil operasinya cuma bertahan selama 1,5 tahun,” ujarnya seperti dikutip dari Tribunnews.

Baca berita selengkapnya: Manusia dengan Penyakit Langka di Bali Nikahi Gadis Idamannya, Dihadiri 1.000 Orang Termasuk Para Pejabat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com