Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jabar Kembali Mangkir dari Panggilan Sidang Korupsi Hibah APBD Tasikmalaya

Kompas.com - 18/03/2019, 15:31 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum untuk kedua kalinya mangkir dari panggilan majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung yang menangani kasus dugaan korupsi hibah dari APBD Pemkab Tasikmala‎ya yang merugikan negara Rp 3,9 miliar, Senin (18/3/2019).

"‎Kami sudah melaksanakan penetapan majelis hakim untuk memanggil Pak Uu Ruzhanul Ulum. Namun, yang bersangkutan tidak bisa hadir ke persidangan sebagai saksi," ujar jaksa penuntut umum kasus itu, Andi Adika Wira di persidangan Pengadilan Tipikor, Senin.

Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum Diusulkan Jadi Saksi dalam Sidang Korupsi Dana Hibah Tasikmalaya

Dalam kasus ini, Uu dipanggil sebagai saksi dalam kaitannya dengan jabatan Bupati Tasikmalaya pada 2017. ‎

Pekan lalu, juga Uu dipanggil ke persidangan, tapi tidak hadir. Majelis hakim kemudian membuat penetapan lagi untuk memanggil Uu hari ini. Uu kembali tidak hadir.

"Alasannya karena yang bersangkutan ada tugas dinas ke Kabupaten Sukabumi, menghadiri peluncuran pendidikan vokasi bersama Kementerian Perindustrian," ujar Andi. ‎

Dalam kasus ini, Uu sendiri tidak diperiksa sebagai saksi selama pemeriksaan di Polda Jabar.

"Pak Uu saksi di luar berita acara pemeriksaan (BAP)," ujar Andi.

Di persidangan, majelis hakim kembali menanyakan apakah masih perlu untuk memanggil Uu sebagai saksi di persidangan.

Pantauan Tribun, sembilan terdakwa termasuk Sekda Pemkab Tasikmalaya Abdulkodir tampak berdiskusi dengan terdakwa lainya.

"Majelis hakim, silahkan melanjutkan persidangan dengan agenda selanjutnya," ujar Abdulkodir.

Baca juga: Jaksa Sebut Nama Uu Ruzhanul Ulum dalam Sidang Korupsi Dana Hibah Tasikmalaya.

‎Pemanggilan Uu terkait kesaksian Abdulkodir pada sidang sebelumnya. Ia mengaku diperintah Bupati Tasikmalaya saat itu, Uu Ruzhanul Ulum untuk dicarikan dana untuk membiayai kegiatan Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK), pembelian sapi kurban dan kegiatan pekan olahraga.

Kata Abdulkodir, perintah itu saat ia bertemu Uu di Pendopo (baru) Pemkab Tasikmalaya.

Menanggapi permintaan Uu, Abdulkodir mengaku sudah menerangkan APBD Tasikmalaya 2017 tidak menganggarkan dana untuk tiga kegiatan tersebut.

"Intruksi Uu saat masa kampanye (Pilgub Jabar). Saya sudah jelaskan tidak ada anggarannya. Permintaan pak Uu itu saya rapatkan bersama para kepala dinas dan badan untuk membahas ini. Ternyata tidak ‎bisa dianggarkan dari APBD, apalagi saat itu dekat dengan momen Pilgub Jabar," ujar Abdulkodir saat bersaksi di persidangan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung, Senin (4/3/2019).

Ia mengatakan, dana untuk MQK yakni Rp 900 juta dan pembelian sapi kurban sebesar Rp 700 juta. Dana untuk kegiatan pekan olahraga batal digunakan karena acara tersebut tidak jadi digelar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com