Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegigihan Yuda, Bocah 12 Tahun, Setia Temani Ayah yang Derita Tumor Otak

Kompas.com - 17/03/2019, 08:10 WIB
Farida Farhan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Jual rumah

Iwan bercerita, anak pertamanya yang berusia 18 tahun bekerja sebagai buruh proyek di Cikarang. Uangnya, kadang hanya cukup untuk membeli susu untuk anak bungsunya, Yuska.

"Dia bekerja untuk beli susu dan bekal anak saya yang paling kecil, Yuska, yang diurus kakak dari istri sejak umur delapan bulan," katanya.

Anak pertamanya itu bahkan memutuskan keluar sekolah dan memilih bekerja untuk meringankan beban keluarga lantaran tak tega melihat ayahnya kerap kejang-kejang.

"Dia keluar saat semester satu SMA. Ia ingin usaha, bekerja," katanya.

Baca juga: Cerita di Balik Gaya Baru Risma Kenakan Sepatu Boots Dr Martens

Apalagi, saat ini istrinya sudah tak bisa lagi mengirim uang lantaran gajinya selama sembilan bulan sudah diambil lebih dulu atau kasbon.

"Saya juga tidak tahu kalau penyakit saya berlanjut," katanya.

Bahkan, Iwan mengaku terpaksa menjual rumahnya. Dia kini tinggal di rumah semi permanen di lahan kakak iparnya.

"Bumi kapaksa urang ical (rumah terpaksa saya jual)," ungkapnya.

Tak tega anak dan istrinya banting tulang, Iwan bertekad sembuh. Ia sudah menjalani dua kali di RS Siloam Purwakarta. Kemudian menjalani perawatan lanjutan di RSHS Bandung. Pengobatannya itu ditanggung BPJS Kesehatan.

Namun, lambat laun keluarganya kerepotan perihal biaya transportasi dari Karawang ke RSHS Bandung dan untuk makan sehari-hari.

"Saya ingin sehat. Saya kasihan melihat anak-anak saya. Sedangkan saya ga bisa bekerja. Sebenarnya sakit, biasa saya yang kerja sekarang anak dan istri turun ke lapangan," katanya.

Dia bersyukur, banyak pihak yang membantunya, mulai dari keluarga, tetangga, kepala desa, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), guru Yuda, dokter, hingga Rumah Teduh beserta para relawannya yang menolongnya saat di RSHS Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com