Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

Kompas.com - 12/03/2019, 08:54 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur 1.500 meter pada Selasa (12/3/2019) pukul 04.56 WIB. 

Luncuran awan panas ini masih dalam jarak aman yang direkomendasikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta

Hal itu disampaikan Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 12 Maret 2019 periode 00:00 WIB -06:00 WIB. Selama periode itu, luncuran awan panas di Gunung Merapi hanya tercatat terjadi satu kali. 

BPPTKG Yogyakarta mencatat durasi luncuran awan panas tersebut selama 150 detik. Luncuran awan panas mengarah ke Hulu Kali Gendol.

Baca juga: Hoaks Sepekan, Erupsi Merapi hingga Jokowi Hapus Pendidikan Islam

"Awanpanas masih dalam jarak aman rekomendasi, masyarakat diimbau untuk tetap tenang," kata Hanik, Selasa.

Selain mencatat luncuran awan panas, BPPTKG Yogyakarta juga mencatat enam kali guguran lava pijar pada periode Selasa, pukul 00:00 WIB hingga 06:00 WIB. 

"Dari CCTV teramati guguran lava pijar sebanyak enam kali ke arah kali Gendol dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter," kata Hanik.

Sampai saat ini BPPTKG Yogyakarta masih menentapkan Gunung Merapi pada status Waspada (level 2).

Baca juga: Pukul 10.17 WIB, Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas

BPPTKG Yogyakarta mengimbau penghentian kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG Yogyakarta juga mengimbau agar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com