Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Longsor Tambang Emas di Sulut, 37 Penambang Diduga Masih Tertimbun hingga Kekurangan Kantong Jenazah

Kompas.com - 28/02/2019, 16:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian para korban penambang emas tanpa izin yang tertimbun longsor.

Humas Basarnas Manado, Feri Ariyanto, mengatakan, pencarian terkendala medan longsor yang sulit ditembus.

"Pencarian saat ini masih berlanjut oleh tim yang ada di lapangan. Yang menjadi kendala, medan untuk menembus ke titik longsor sangat sulit. Jadi, perlu perlahan-lahan membuang bahan material longsoran," kata Feri.

Baca Juga: Puluhan Penambang Emas Tertimbun Longsor di Bolaang Mongondow, 1 Orang Tewas, Belasan Hilang

4. Kesaksian para korban selamat

Diperkirakan masih terdapat puluhan korban terjebak di dalam reruntuhan lubang galian tambang.

"Sesuai informasi, di dalam lubang tambang ada sekitar 60 orang yang tertimbun, bahkan lebih. Keterangan ini berdasarkan teman-teman korban penambang, dan berbagai pihak di lingkaran tambang," ujar dia.

Informasi yang didapat, longsornya tambang tersebut karena tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang. Saat itu, puluhan warga sedang menambang emas di lokasi tersebut.

Baca Juga: Evakuasi Penambang Emas Tertimbun Longsor Terkendala Medan yang Sulit 

5. Petugas kekurangan kantong mayat

Warga ikut membantu mengangkat jenazah salah satu penambang emas yang tewas tertimbun longsor di Lubang Kunti, Blok Longsoran, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Kamis (29/10/2015).KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Warga ikut membantu mengangkat jenazah salah satu penambang emas yang tewas tertimbun longsor di Lubang Kunti, Blok Longsoran, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Kamis (29/10/2015).

Proses evakuasi dilakukan oleh Tim SAR gabungan, dari BPBD Bolmong, TNI, Polri, Basarnas, SKPD terkait, relawan dan masyarakat.

"Pencarian dilakukan secara manual karena kondisi medan berada pada lereng dengan kemiringan cukup curam," kata Feri Yanto.

Untuk personil Tim SAR gabungan sebelumnya berjumlah 20 orang. Saat ini, mendapat tenaga tambahan dari Polres Kotamobagu dan Kompi Brimob Inuai Bolmong sebanyak 60 personil.

Ia menambahkan, petugas SAR masih akan berdatangan untuk membantu evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah kantong mayat," ujar dia.

Baca Juga: Rabu Sore, Korban Tewas akibat Longsor Tambang Emas Sulut Jadi 4 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com