Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 150.000, Pemuda Asal Bandung Sukses Bangun Bisnis Beromzet Miliaran

Kompas.com - 27/02/2019, 09:46 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Iqbal Jabbar (30 tahun) tersenyum. Ia mengucap syukur saat mengawali cerita masa lalunya yang perih.

“Untung saya enggak gila. Dulu saya setiap saat harus berhadapan dengan debt collector,” ujar Iqbal kepada Kompas.com di Kedai Kejuin, Kota Bandung, belum lama ini.

Saat itu, tahun 2006, bisnis rotan milik sang ayah bangkrut dan meninggalkan utang miliaran rupiah.

Karena Iqbal menduduki posisi penting di perusahaan sang ayah, ia harus berhadapan dengan para penagih utang. Hingga akhirnya, keluarga tersebut menggunakan asetnya untuk menutupi utang.

Kemudian, mereka memutuskan pindah ke Bandung dengan dana seadanya serta beberapa produk rotan produksinya. Yakni 2 set kursi tamu, 1 meja makan, dan satu tempat tidur.

Baca juga: Fakta Hidup Si Mantan Preman Bagas Suratman, Jadi Petani Sukses hingga Omset Rp 15 Juta Per Hari

Sesampainya di Bandung, mereka mencari kontrakan. Namun pembayarannya tidak menggunakan uang cash melainkan barter dengan kursi rotan.

“Tahun pertama, satu set kursi tamu ditukar dengan kontrakan satu tahun. Tahun depannya lagi, satu set kursi tamu lainnya yang dibarter,” ucapnya.

“Ayah saya bilang ke pemilik kontrakan. Bu, kursi ini kualitas ekspor, harganya Rp 12 juta. Boleh ga saya ngontrak satu tahun (harga sewa Rp 6 juta) dengan kursi ini,” tambahnya.

Saat itu, kehidupan Iqbal dan keluarganya sangat perih. Mereka bahkan kerap makan hanya dengan garam.

“Saya menguburkan cita-cita ingin masuk kedokteran Universitas Maranatha. Saya harus masuk negeri agar bisa gunakan beasiswa,” ungkapnya.

Baca juga: 5 Kisah Inspiratif, Dokter Gigi Penyelamat Hutan hingga Mantan Preman Jadi Petani Sukses

Iqbal kemudian diterima di Biologi Universitas Padjadjaran (Unpad). Untuk kebutuhan kuliah, ia mendapat beasiswa. Sedangkan kebutuhan sehari-hari, ia jualan kosmetik.

“Selama satu tahun saya jualan Oriflame. Saya juga terpaksa ikut beauty class agar bisa jelasin produk yang saya jual,” ucapnya.

Bisnis Pakaian

Namun bisnis itu hanya mampu digelutinya setahun. Tahun 2009, ia membantu sang paman jualan baju di emperan. Tapi tak berapa lama, bisnis sang paman bangkrut dan memiliki utang Rp 112 juta.

“Saya bilang sama paman, saya beli saja usahanya, tapi ga punya duit. Lalu kami sepakat, saya akan kerja di sini, uangnya untuk membayar utang. Dan dalam 6 bulan, utang lunas,” ucapnya.

Baca juga: Benarkah Anak Nakal Cenderung Sukses? Ini Hasil Penelitiannya...

Bisnis Iqbal terus berkembang. Tahun 2010, ia memiliki toko di Pasar Baru, Bandung. Satu tahun kemudian ia memiliki 5 toko di beberapa titik di Kota Bandung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com