PADANG, KOMPAS. com - Pihak kepolisian menahan 17 santri terkait kasus pengeroyokan tehadap RA, santri Ponpes Nurul Ikhlas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Kasat Reskrim Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi mengatakan, penahanan 17 santri itu setelah dilakukan prarekonstruksi, Kamis (14/02/2019).
Saat prarekonstruksi tersebut, diduga kuat 17 santri itu ikut melakukan penganiayaan terhadap RA.
"Dari hasil rekonstruksi kemarin, dua orang santri terlihat tidak melakukan tindakan penganiayaan. Jadi, dari 19 santri yang diperiksa, 17 santri kami amankan, " ucap Kalbert ketika dihubungi, Jumat (15/2/2019).
Baca juga: Santri di Tanah Datar Dikeroyok Selama Empat Hari oleh Temannya
Saat ini, 17 santri ini didampingi orangtua mereka saat berada di Polres Padang Panjang.
"Kami sangat berhati-hati, mereka kan masih anak-anak. Selain orangtua, pihak pesantren juga turut mendampingi sejak anak menjalani pemeriksaan, " ucap Kalbert.
Baca juga: Santri di Tanah Datar Dikeroyok Temannya Hingga Kritis
Sebelumnya, telah terjadi penggeroyokan terhadap RA oleh teman-temannya di asrama putra Ponpes Nurul Ikhlas Kabupaten Tanah Datar, sejak Kamis (7/2/2019) hingga Minggu (10/2/2019).
Saat ini korban masih dalam keadaan kritis dan dirawat di RSUP M Djamil Padang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.