Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Acara LGBT, Acara Pertemuan Komunitas Pria se-DIY Batal Digelar

Kompas.com - 14/02/2019, 21:03 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Prilaku yang di maksud disini kan ,yang kita undang anggota Victory Plus , kan ada yang belum tes HIV ya tes HIV, yang sudah HIV ya segera pengobatan, yang sudah pengobatan ya harus patuh tidak menularkan kapada orang lain, tujuannya itu," tandasnya.

Baca juga: Penderita HIV/AIDS di Papua Tercatat 38.874 Orang

Menurutnya untuk tes HIV dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Sementara untuk pemateri edukasi salah satunya dari salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Peserta yang mengikuti acara sebanyak 500 orang se DIY.

"Kita memang tidak mengurus pemberitahuan atau ijin ke Polisi. Buat kami (batal) tidak masalah, edukasi kan banyak cara, ini hanya salah satu cara saja," urainya.

Tes HIV/AIDS di Sleman

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sleman, Dul Zaini mengungkapkan jika pihaknya hanya dimintai tolong oleh panitia untuk memeriksa kesehatan.

"Kami sebenarnya tidak ada hubungannya dengan panitia yang menggelar acara, kami belum pernah ketemu, belum pernah diskusi," tuturnya

Dinkes mempunyai program HIV/AIDS. Dimana Dinkes sering melakukan tes screening atau pemeriksaan pada populasi-populasi kunci.

Baca juga: Gebrakan Bupati Sikka: Tes Darah HIV/AIDS Jadi Syarat Masuk Bekerja

Dijelaskanya, populasi kunci merupakan kelompok-kelompok yang beresiko terkena HIV/AIDS.

"Panitia mengirim surat, Kami dimintai tolong untuk tes screening HIV. Tugas dinas kesehatan kan dimana ada populasi kunci, kalau diwilayah kami tanpa diminta pun sering melakukan pemeriksaan," katanya.

Sebenarnya pihaknya sudah menyiapkan tim untuk tes screening atau pemeriksaan kesehatan di acara tersebut. Namun pihak Yayasan Victory Plus memberitahu jika acara dibatalkan.

"Kita sudah menugaskan beberapa tim, kemudian dibatalkan, juga tidak masalah bagi kami," ucapnya.

Tidak ada izin polisi

Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan sudah mengetahui terkait diposter tersebut. Pihaknya juga telah melakukan penelusuran.

"Memang ada penolakan dari masyarakat. Kami cek informasi terkait kegiatan tersebut dan memang tidak ada ijin atau pemberitahuan," ungkapnya

Rizky menyampaikan pihak penyelengara sudah memutuskan untuk membatalkan acara tersebut. Keputusan itu diambil saat pertemuan di Polda DIY.

"Iya memang keputusan dari penyelengara acara dibatalkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com