KOMPAS.com - Ketua Umum Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, menjadi tersangka atas kasus dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal saat acara Tabligh Akbar di Solo.
Penetapan tersebut setelah serangkaian olah kejadian perkara dilakukan tim penyidik dari Mapolresta Surakarta, Jumat (8/2/2019).
Selain itu, sebanyak 22 anggota pramuka dari SMPN 02 Kolaka berhasil ditemukan setelah sempat tersesat di hutan Bumi Perkemahan Keakea, Kelurahan Mongolo, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (10/2/2019).
Puluhan anggota pramuka tersebut tersesat saat hendak pulang ke base camp dari lokasi permandian yang jaraknya sekitar 3 kilometer.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
"Dari hasil gelar yang dilakukan penyidik, Jumat itu ditingkatkan ke tersangka," kata Waka Polresta Surakarta AKBP Andy Rifai yang ditemui di Mapolresta Surakarta, Solo, Senin (11/2/2019).
Slamet Ma'arif menjadi tersangka atas dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal sebagaimana diatur dalam Pasal 521 atau Pasal 492 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka akan dilakukan di Polda Jawa Tengah.
Baca berita selengkapnya: Polisi Tetapkan Ketum PA 212 Slamet Ma'arif Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Kampanye
Sebanyak 22 anggota pramuka dari SMPN 02 Kolaka akhirnya ditemukan setelah sempat tersesat di hutan Bumi Perkemahan Keakea, Kelurahan Mongolo, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (10/2/2019).
Puluhan anggota pramuka didampingi seorang pembinanya hendak menuju permandian yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari lokasi perkemahan, dan seharusnya kembali ke perkemahan mereka pada sore harinya.
Namun, hingga malam, rombongan pramuka yang mengikuti perkemahan Sabtu Minggu (Persami) tersebut belum kunjung pulang. Oleh karena itu, para guru melaporkan peristiwa itu ke SAR Kolaka.
Baca berita selengkapnya: Delapan Jam Tersesat di Hutan Kolaka, 23 Anggota Pramuka Ditemukan dalam Kondisi Lemas
Video yang menunjukkan seorang siswa tengah merokok di dalam kelas lalu mengejek dan menantang sang guru saat coba diingatkan viral di media sosial. Aksi dalam video tersebut terjadi di SMP PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Siswa yang diketahui berinisial AA (15) duduk di bangku sekolah kelas IX, sedangkan sang guru, Nur Khalim (30), sehari-hari biasa mengajar pelajaran IPS dengan status tenaga honorer.
Nur Khalim menuturkan bahwa sebagai seorang manusia biasa, rasa marah dan emosi juga sempat terlintas dalam benaknya saat mendapat perlakuan seperti itu dari siswa didiknya.
Baca berita selengkapnya: Inspirasi dari Nur Khalim, Guru Bergaji Rp 450.000 yang Diejek dan Ditantang oleh Siswanya di Kelas
Bobot Maksimum tak menyangka namanya bakal ramai diperbincangkan.
Calon anggota legislatif yang diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) asal Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu hanya berharap, ketenaran namanya bisa membuatnya terpilih sebagai anggota legislatif baru di DPRD Kabupaten Lombok Tengah.
Bila terpilih menjadi anggota legislatif, Bobot ingin menyejahterakan masyarakat di desanya.
"Aspirasi masyarakat dan kebutuhan masyarakat, itu yang harus diperjuangkan," ungkap Bobot, melalui sambungan telepon, Minggu (10/2/2019).
Di keluarganya, tidak hanya Bobot yang bernama unik. Kedua adiknya juga memiliki nama yang tak kalah uniknya.
Adik perempuannya bernama Lulus Ujian Dari, sedangkan adik ketiganya bernama Bibit Milenium.
Baca berita selengkapnya: Caleg Bobot Maksimum Juga Punya Adik Bernama Unik, Lulus Ujian Dari dan Bibit Milenium (2)
Sebuah video berdurasi 1 menit 8 detik berisi fenomena langka, yaitu air sungai mengalir masuk ke dalam lubang tanah, beredar di media sosial, Minggu (11/2/2019).
Salah satunya diunggah oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di Kali Kuning yang mengalir melalui Dusun Sambirejo, Desa Selomartani, Kalasan, Sleman, DIY.
Dalam keterangan video, Sutopo menuliskan adanya kemungkinan lubang bawah tanah di sisi bendungan sehingga air sungai mengalir secara vertikal bukan horizontal.
Baca berita selengkapnya: Fenomena Unik, Air Sungai Mengalir ke Dalam Tanah di Yogyakarta
Sumber: KOMPAS.com (Luthfia Ayu Azanella, Karnia Septia, Hamzah Arfah, Kiki Andi Pati, Labib Zamani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.