Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi dari Nur Khalim, Guru Bergaji Rp 450.000 yang Diejek dan Ditantang oleh Siswanya di Kelas

Kompas.com - 11/02/2019, 07:21 WIB
Hamzah Arfah,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com — Video yang menunjukkan seorang siswa tengah merokok di dalam kelas lalu mengejek dan menantang sang guru saat coba diingatkan viral di media sosial.

Aksi dalam video tersebut terjadi di SMP PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Siswa yang diketahui berinisial AA (15) duduk di bangku sekolah kelas IX, sedangkan sang guru, Nur Khalim (30), sehari-hari biasa mengajar pelajaran IPS dengan status tenaga honorer.

Pak guru Nur Khalim menuturkan bahwa sebagai seorang manusia biasa, rasa marah dan emosi juga sempat terlintas dalam benaknya saat mendapat perlakuan seperti itu dari siswa didiknya.

Baca juga: Viral Video Siswa Merokok di Kelas dan Menantang Guru, Keduanya Sepakat Berdamai

Namun, dia mengaku belajar tidak memilih keputusan itu dan justru bersedia menerima mediasi untuk memaafkan apa yang telah diperbuat oleh AA kepadanya.

"Sebenarnya saat itu mau pukul saja, baik pikiran, hati, ingin balas. Tapi saya belajar, (kalau) pukul masuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia). Makanya, saya coba tahan amarah bahwa tujuan saya mengajar adalah mewujudkan cita-cita bangsa ingin mewujudkan generasi emas Indonesia, untuk bisa bersaing di Asia Tenggara," ujar Nur Khalim saat ditemui di sela-sela agenda mediasi yang dilakukan di Kantor Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019).

Apalagi, lanjut Nur Khalim, dia merasa kasihan karena AA yang saat ini duduk di kelas IX SMP PGRI Wringinanom sebentar lagi akan lulus dan melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi.

"Saya ingin membuat pintar anak-anak didik saya karena sebentar lagi ujian nasional," ujarnya.

Baca juga: Video Ditantang Siswa yang Merokok di Kelas Viral, Ini Respons Pak Guru Nur Khalim

Dia pun mengimbau para tenaga pendidik untuk sabar dan tidak cepat terbakar emosi dalam mendidik para siswa yang memang berasal dari beragam kalangan.

Caranya, dengan lebih mengutamakan pendekatan kekeluargaan sebelum menjatuhkan hukuman kepada siswa yang dianggap bersalah.

"Saya berharap kepada semua guru supaya kenakalan anak jangan sampai dibalas dengan kekerasan juga. Jadilah guru yang profesional. Mungkin dengan kejadian ini, Allah menciptakan saya sebagai guru profesional. Bagaimana mengurus murid dari berbagai kalangan," kata Nur Khalim.

"Jadi kepada semua guru, jika menemui kejadian seperti ini, lebih baik ditangani dengan halus dulu. Coba dengan pendekatan dan komunikasi dengan orangtua dan kalau orangtua tidak ada respons, baru dilarikan kepada pihak berwajib. Jangan patah semangat, semua pasti ada hikmahnya," ungkapnya.

Tantangan di balik gaji Rp 450.000

Nur Khalim mengakui bahwa sosok AA memang kerap berbuat keterlaluan ketimbang para siswa lain yang ada di SMP PGRI Wringinanom.

Bahkan, dalam kesehariannya di sekolah, seperti yang biasa diketahuinya, AA juga sering dan tak segan melontarkan kata-kata umpatan kasar.

Baca juga: Pihak SMP PGRI Wringinanom Akui Siswa yang Merokok dan Tantang Guru adalah Muridnya

Namun, Nur Khalim menyadari bahwa itu justru adalah salah satu tantangan bagi dirinya untuk menjadi guru profesional meski selama lima tahun menjadi staf pengajar di SMP PGRI Wringinanom, dia masih saja berstatus sebagai tenaga honorer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com