Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor Kepung Satu Kampung di Sukabumi, 11 Rumah Terancam

Kompas.com - 09/02/2019, 21:03 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi


SUKABUMI, KOMPAS.com - Tanah longsor kembali terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Kali ini, tanah longsor menerjang Kampung Legok Bandung RT 02 RW 04 Dusun Legok Bandung, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Jumat (8/2/2019) malam.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi bersamaan dengan turunnya hujan deras di daerah tersebut sejak sore hingga malam. Hanya saja, satu unit rumah nyaris tertimbun longsoran tanah dan sebanyak 10 unit lainnya terancam.

"Kejadiannya malam, sekitar pukul 20.00. Saat itu mendengar suara benturan ke dinding rumah bagian samping yang diikuti lumpur ke dalam rumah," ungkap Euis (38) kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Sabtu (9/2/2019) petang.

Baca juga: Trauma Healing Korban Longsor Sukabumi, Makanan ala Hotel hingga Dihibur Artis

Dia mengaku sempat kaget saat mendengar suara benturan keras itu dan berupaya menyelamatkan diri bersama kedua anaknya keluar rumah. Namun, saat itu kondisi di luar juga hujan masih mengguyur deras.

"Suami saya langsung mengecek ke pinggir rumah, dan ternyata bagian dinding sudah tertimbun tanah longsor. Alhamdulillah, tanahnya tidak menjebol dinding, hanya rembesan air masuk ke dalam," aku dia.

Suami Euis, Heri (48) menjelaskan tanah longsor itu menimbun dinding rumah bagian pinggir setinggi sekitar 2,5 meter.

Ia mengatakan, tanah longsor ini berasal dari tebing tanah setinggi rumah yang berada di sampingnya.

"Tadi malam bagian dinding ini tertimbun tanah, dan rembesan airnya masuk ke dalam rumah," jelas Heri sambil menunjukkan pinggir rumahnya yang sempat tertimbun tanah.

"Semalam timbunan tanahnya langsung dibersihkan bergotong royong bersama warga. Selesai hingga pukul 22. 00 WIB dan hujan masih turun," sambung Heri yang sehari-hari bekerja sebagai petani.

Ketua RT 02 RW 04 Ade Kusnadi menuturkan, bencana tanah longsor yang terjadi di kampungnya terdapat beberapa titik.

Selain satu lokasi yang berdampak pada satu rumah tertimbun bagian pinggirnya, terdapat dua titik lainnya.

"Kedua titik itu, yang satu berlokasi di lereng perbukitan yang material longsornya juga menimbun jalan gang. Karena posisinya di lereng perbukitan sehingga mengancam rumah-rumah di bawahnya," tutur Ade yang juga mengantarkan Kompas.com ke lokasi tanah longsor.

"Satu lagi, longsoran di pinggiran aliran selokan Legok Bandung yang sudah menggerus pinggirannya. Sedangkan di atasnya itu ada beberapa rumah. Jadi sebanyak 11 rumah ini dikepung tanah longsor," sambung dia.

Menurut Ade, di Kampung Legok Bandung sebanyak 11 kepala keluarga (KK) berjumlah 37 jiwa yang menghuni 11 rumah terancam tanah longsor. Sedangkan seluruhnya terdata sebanyak 56 KK dengan jumlah penduduk 395 jiwa.

Anggota Unit Reaksi Cepat (URC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk Kecamatan Nyalindung Ahmad mengatakan, ia sudah melaporkan peristiwa bencana tersebut ke pimpinannya.

"Hasil assessment di lokasi Kampung Legok Bandung ini ada 11 rumah yang terancam, satu di antaranya bagian dindingnya sudah tertimbun," kata Ahmad di lokasi tanah longsor, Sabtu petang.

Dia menuturkan, selain di Kampung Legok Bandung, tanah longsor juga terjadi di Kampung Legok Aray.

Tanah longsor di Legok Aray ini berasal dari perbukitan yang material longsorannya sempat menimbun ruas jalan raya Sukabumi-Sagaranten.

"Arus lalu lintas sempat diatur buka tutup. Dari pukul 20.30 hingga pagi setelah selesai pembersihan," tutur Ahmad.

Ahmad menambahkan, ia sudah mengimbau masyarakat terutama yang berlokasi di daerah rawan tanah longsor untuk selalu waspada dan siaga serta bila hujan turun segera mengungsi ke tempat aman.

Kompas TV Seorang bayi meninggal, akibat tertimbun longsoran tanahdi Semarang, Jawa Tengah. Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Gajah Mungkur di Kota Semarang sejak Kamis (7/2) sore, membuat tembok rumah milik seorang warga longsor seketika. Material tanah dan bangunan yang roboh, menimpa istri pemilik rumah serta bayi yang masih berusia 1,5 tahun.<br /> <!--[endif]-->


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com