Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulihan Psikologis Korban Longsor Sukabumi Perlu Dukungan Semua Pihak

Kompas.com - 10/01/2019, 19:01 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati kembali mengunjungi lokasi bencana tanah longsor di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi Jawa Barat, Kamis (10/1/2019).

Kedatangan wakil rakyat asal Palabuhanratu Sukabumi yang kali keduanya ini untuk memastikan keberadaaan dan kondisi kesehatan para korban selamat. Juga untuk memastikan korban anak-anak pelajar agar bisa kembali sekolah.

''Saya kembali ke sini ingin memastikan bahwa hari Senin depan bagi yang trauma healing-nya sudah selesai bisa belajar dengan normal lagi,'' ungkap Reni kepada Kompas.com disela kunjungannya di Dusun Cimapag, Kamis siang.

Baca juga: Lima Pelajar Meninggal dalam Bencana Longsor Sukabumi, 20 Orang Selamat

Menurut dia pemulihan psikologis bagi anak-anak yang terdampak bencana perlu didukung semua pihak dan lingkungannya. Maka dari itu pihak sekolah juga harus ikut terlibat di dalamnya untuk mempercepat pemulihan.

''Bangku-bangku dan lainnya yang berserakan di halaman SD ini pada saat masuk sekolah sudah tidak ada lagi,'' ujar anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Kota dan Kabupaten Sukabumi ini. 

''Nanti anak-anak yang sekolah, sekolahan harus sudah bersih. Sehingga perlahan anak-anak bisa melupakan apa yang terjadi sebelumnya,'' sambung dia.

Pada kesempatan ini, anggota DPR yang di antaranya membidangi bidang pendidikan itu menyerahkan seperangkat alat sekolah buat anak-anak pelajar. Sebelumnya pada kunjungan pertama sempat memberikan bantuan logistik bagi korban bencana.

Baca juga: Polwan Diterjunkan untuk Bantu Pulihkan Trauma Anak Korban Longsor Sukabumi

Salah seorang relawan Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) Sukabumi, Mia Fiona menuturkan hasil sementara pelaksanaan trauma healing bagi anak-anak sudah ada perkembangan lebih baik.

''Perkembangannya hingga hari ini alhamdulillah anak-anak sudah pada semangat kembali, bila dibanding dengan hari pertama,'' tutur Mia yang membuka Posko Kerlip di Dusun Cimapag.

''Pada hari pertama (Rabu) kami datang masih ada yang murung, ada yang sulit diajak bicara. Tapi hari Sabtu mereka sudah mulai gembira, senang. Yang tadinya murung sudah pada semangat lagi,'' sambung dia.

Bencana tanah longsor yang menimbun permukiman Kampung Garehong berdampak pada rusaknya sebanyak 29 rumah dihuni 30 kepala keluarga berjumlah 100 jiwa.

Baca juga: Dampak Longsor Sukabumi, Ratusan Pelajar SD dan SMP Belum Bisa Sekolah

Akibat bencana yang terjadi pada akhir tahun 2018 ini mengakibatkan 33 orang diduga hilang tertimbun yang di antaranya 32 korban ditemukan dan 1 korban tidak ditemukan, 64 orang berhasil selamat, dan 3 orang cedera berat yang sempat dirawat di RSUD Palabuhanratu.

Diberitakan sebelumnya bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) petang.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.00 WIB (sebelumnya ditulis 17.00 WIB) di Kampung Garehong, Kadusunan Cimapag, Desa Sirnaresmi. Akibat longsor yang terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi, dilaporkan sementara puluhan rumah tertimbun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com