Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Botol Bekas Disulap Mirip Naga Liong Sepanjang 6 Meter

Kompas.com - 04/02/2019, 11:45 WIB
Dani Julius Zebua,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Desa Karangsari, Kulon Progo, Yogyakarta, warga Desa Karangsari membuat berbagai macam kreativitas yang dibalut dalam sebuah kirab budaya, Sabtu (2/2/2019).

Salah satunya atraksi naga liong yang terbuat dari ribuan botol air mineral bekas. Naga liong ini dibuat oleh sekelompok masyarakat dari Dusun Suruhan, Kulon Progo.

Salah satu perancang liong, Salimin mengatakan, naga liong yang dibuat dari ribuan botol bekas air ini memiliki panjang 10 meter. Penampilannya tidak kalah gagah, bisa meliuk-liuk meski kaku. Naga liong ini tampak nyentrik dengan tampilan yang transparan. 

Tubuh naga berbahan dasar botol bekas ini disangga dengan enam tongkat bambu. Masing-masing tongkat dipegang seorang pemuda agar bisa dimainkan. Naga ikut meliuk di udara diiringi musik khas tari barongsai.

"Tapi musiknya dari rekaman CD dan naganya akan ikuti musiknya," kata Salimin saat ditemui Kompas.com di Dusun Suruhan, Sabtu (2/2/2019).

Baca juga: Karnaval Budaya Pesona Tana Luwu sebagai Ajang Mempererat Silaturahmi

Salimin mengatakan, mayoritas warga Dusun Suruhan bekerja sebagai buruh tani, kuli bangunan dan tenaga serabutan. Meski demikian, masyarakat tidak ingin ketinggalan dalam menunjukkan potensi dusun mereka.

Setelah berdiskusi cukup lama, masyarakat memilih barang bekas dari botol plastik sebagai bahan dasar pembuatan liong. Masyarakat juga ingin mengkampanyekan bahwa botol bekas bisa dimanfaatkan untuk kreatifitas. 

Dalam proses pembuatannya, pemuda dari kelompok karang taruna Dusun Suruhan mencari lebih dari 4.000 botol plastik bekas selama dua pekan. Naga liong selesai dalam waktu sepekan.

Baca juga: Menyaksikan Tradisi Melepas Benih Ikan dan Menanam Pohon Para Pengantin di Kulon Progo

"Ada yang meminta dari orang-orang, ada yang sampai mencari-cari di tempat sampah," kata Salimin.

Setelah membuat naga liong, masyakarat berinisiatif membuat kreatifitas lainnya yaitu 
burung garuda dengan perisai Pancasila di dada. Menggunakan botol plastik, burung garuda dibuat dengan lebar 5,5 meter dan tinggi 2 meter.

Botol bekas yang tersisa juga dibuatkan berbagai mainan, baju dari tutup botol bekas, senjata mainan, topi, hingga berbagai hiasan.

"Kami ingin sampaikan bahwa rongsokan seperti ini masih bisa dimanfaatkan karena memiliki nilai ekonomis," kata Salimin.

Baca juga: Bandara NYIA Kulon Progo Buka Peluang Rute Penerbangan Asia dan Timur Tengah

Selain naga liong dari Dusun Suruhan, kreatifitas dusun lainnya juga disambut baik oleh masyakarat. Misalnya Dusun Kopat hadir dengan pasukan Bregada Kopat Sigrak yang menonjolkan fragmen kehidupan mayoritas warga Kopat yang bekerja sebagai petani.

Kopat Sigrak mengawali dengan sekelompok pria dewasa berkostum petani lengkap dengan caping dan sabitnya, menuntun seekor sapi berukuran besar. Sapi yang dibawa merupakan sapi replika yang dibuat dengan berbagai barang bekas.

Saat karnaval berlangsung, masyarakat juga menampilkan berbagai produk unggulan dan potensi dari masing-masing dusun. Mulai dari produk pangan, produk perkakas hingga atraksi kebudayaan. 

Kepala Desa Karangsari Munjirin mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua perayaan HUT Desa Karangsari. HUT diawali ziarah ke makam Kepala Desa Karangsari terdahulu, dilanjutkan dengan upacara desa yang dibawakan dengan bahasa jawa, kirab, dan pengajian akbar.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat bisa bersemangat untuk turut membangun desanya bersama dengan Pemdes. Seperti yang kita lihat mereka berantusias mengikuti kirab," kata Mujirin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com