Menurut dia, pembuatannya juga sederhana karena hanya dengan mencampur tepung dan buah naga dengan sedikit garam lalu dicetak kemudian dikeringkan dengan menggunakan matahari atau mesin oven saat musim hujan.
"Tidak ada campuran macam-macam hanya tepung dan garam tanpa pengawet. Kami mengirimkannya sampai keluar Kota Banyuwangi," ujar Pini.
Baca juga: Kisah Untoro yang Mengharukan, 34 Tahun Mengajar Gratis dari Tempat Tidur (1)
Selain mi dari buah naga merah, Pini juga membuat mi dari lidah buaya dan aneka sayuran. Selain itu, dia juga membuat kerupuk bonggol pisang, kerupuk lidah buaya, peyek pakis, beraneka kue kering dan kue basah serta makanan khas Banyuwangi.
Pada musim liburan, Pini bisa memproduksi 100 jenis makanan olahan. Namun, pada hari normal, hanya sekitar 30 jenis makanan olahan disesuaikan dengan stok bahan yang ada.
"Mungkin kami tidak bisa mengolah buah naga merah secara besar-besaran karena masih industri rumahan, tapi paling tidak kami harus berinovasi dan kreatif dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Insya Allah, hasilnya menguntungkan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.