Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sepasang Lumba-lumba Nyasar di Sungai Kualuh, Sang Betina Mati, yang Jantan Gegar Otak

Kompas.com - 03/02/2019, 07:52 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Alasannya, kalau melalui jalur sungai akan memakan jarak 100 kilometer, sedangkan jika memilih jalur darat hanya memakan waktu 3 jam.

Baca juga: Perjalanan Daging Anjing di Medan, dari Pasar sampai Piring Makan (3)

Menurut Amang, lumba-lumba terdampar itu jenis lumba-lumba pesisir yang sering masuk ke perairan tawar dan payau. Namun biasanya, tidak akan masuk ke wilayah sungai terlalu jauh.

"Dugaan saya, mereka tersesat karena pada induk yang mati ada luka benturan di dekat lubang pernapasannya. Mungkin menabrak sesuatu sehingga gegar otak, padahal di sini letak syaraf dan navigasinya," ujar Amang.

Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi membenarkan soal luka di bagian punggung lumba-lumba. Namun, luka tersebut tidak disebabkan gangguan manusia, tetapi karena lumba-lumba tersebut memaksa berenang dan menabrak banyak benda solid.

Spesies S chinensi adalah jenis lumba-lumba pesisir, hal lumrah jika mereka mengejar ikan sampai ke sungai. Namun, bisa juga menjadi sinyal bahwa ada gangguan di hilir yang menyebabkan mereka sampai ke hulu.

Baca juga: Demi Anoa, Babirusa, dan Maleo...

Mamalia besar ini bukan hewan endemik, bisa ditemukan di beberapa tempat di perairan Indo-Pasifik. Di Indonesia tercatat pernah muncul di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua, Kalimantan, dan terakhir di Sumut.

Dari informasi yang dihimpun, seekor lumba-lumba berukuran panjang 150 meter dan berat 80-an kilogram ditemukan nelayan di Dusun I, Desa Sentang, Kecamatan Telukmengkudu, Kabupaten Serdangbedagai, pada Minggu (20/1/2019) lalu dengan kondisi membusuk.

Akup (57), nelayan yang menemukan ikan itu mengatakan, bertahun-tahun menjadi nelayan baru kali ini dia melihat langsung lumba-lumba. Pada 2013 silam, tiga ekor lumba-lumba juga terdampar di Sungai Wampu di Kabupaten Langkat, sekitar 15 kilometer dari laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com