Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 7 Bulan dan Anak 14 Tahun Meninggal Dunia akibat DBD di Riau

Kompas.com - 01/02/2019, 21:15 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah dengue alias DBD merenggut dua orang warga di Provinsi Riau. Salah satu korban merupakan bayi dan satu lagi anak-anak.

"Yang di Dumai bayi berusia 7 bulan dan di Indragiri Hulu (Inhu) anak berusia 14 tahun. Keduanya laki-laki," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliana Nazir, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (1/2/2019).

Dua orang meninggal dunia akibat DBD tersebut, kata dia, terjadi dalam bulan Januari 2019.

Mimi mengatakan, jumlah kasus DBD pada Januari 2019 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu, dengan bulan yang sama.

Baca juga: Tanpa Pemberantasan Sarang Nyamuk, Fogging Tak Efektif Cegah DBD

"Selama Januari, terdapat 256 kasus di beberapa kabupaten dan kota di Riau," kata Mimi.

Dari 12 kabupaten dan kota yang ada di Riau, terdapat di 10 daerah yang alami peningkatan kasus DBD.

Daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD tahun 2019 yakni Kota Pekanbaru 30 kasus, Kampar 12 kasus, Rokan Hulu 10 kasus, Pelalawan 12 kasus, Inhu 73 kasus, Inhil 6 kasus, Bengkalis 41 kasus, Dumai 23 kasus, Siak 26 kasus, Rohil 5 kasus.

Sementara, daerah yang kasusnya menurun, yakni Kepulauan Meranti 3 kasus dan Kuasing 15 kasus.

Untuk bulan Januari 2018, Kota Pekanbaru 19 kasus, Kampar 7 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 7 kasus, Inhu 8 kasus, Inhil 5 kasus, Bengkalis 3 kasus, Dumai 18 kasus, Siak 5 kasus, Rohil 34 kasus.

Sementara, dua daerah yang kasusnya mengalami peningkatan, yakni Kabupaten Meranti 4 kasus dan Kuasing 17 kasus.

Baca juga: Sepanjang Januari 2019, Pasien DBD DKI Jakarta Jadi 813 Orang

Menurut Mimi, kenaikan jumlah kasus DBD diakibatkan dua faktor, yaitu curah hujan tinggi dan kesadaran masyarakat masih rendah dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah tinggal masing-masing.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit DBD.

"Kami meminta agar gerakan PSN DBD dilakukan mulai dari tingkat wilayah kecamatan hingga tingkat RT," ujar Mimi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com