Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tabloid Indonesia Barokah, Dedi Mulyadi dan TGB Angkat Bicara

Kompas.com - 25/01/2019, 06:58 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin Daerah Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara terkait terbitnya tabloid Indonesia Barokah di wilayah Jawa Barat yang diduga melakukan pelanggaran penyebaran hoaks di tengah-tengah masa kampanye Pilpres 2019.

Dedi mengimbau kepada masyarakat khususnya pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 agar tidak mempedulikan isi dalam tabloid Indonesia Barokah.

“Masyarakat Indonesia itu sudah berakal sehat. Tabloid Indonesia Barokah itu hanya bagian dari kegaduhan yang kita tidak perlu tanggapi serius,” kata Dedi di Hotel Plaza, Purwakarta, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: Tabloid Indonesia Barokah Dilaporkan Tersebar di 8 Kecamatan di Magetan

Meski belum tahu isi dalam tabloid tersebut, Dedi mengatakan, opini yang dibangun di dalam tabloid Indonesia Barokah tidak akan mampu memengaruhi pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 maupun pendukung maupun pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02.

“Hari ini opini sudah tidak memengaruhi lagi. Paslon nomor satu sudah enggak mau dengar opini yang dibangun paslon nomor dua, berita apa pun yang dibuat paslon nomor dua, nomor satu tidak akan percaya. Kita meyakini masyarakat sudah punya ketahanan budaya, ketahanan pilihan, dan saya yakin pemilih Pak Jokowi sudah memiliki ketahanan,” tuturnya.

Dedi pun mengaku tidak khawatir jika nantinya pasangan capres-cawapres yang didukungnya yakni Jokow-Ma’ruf Amin terkena imbas buruk dan terdegradasi akibat dari keberadaan tabloid yang diduga menyebarkan hoaks tersebut.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf Sambut Baik Pelaporan Tabloid Indonesia Barokah ke Polisi

“Bukan masalah khawatir, tapi saya tidak suka siapa pun melakukan tindakan tindakan yang menodai demokrasi yang kita junjung," ujarnya.

Selain itu, Dedi juga mendukung langkah aparat penegak hukum khususnya Badan Pengawas Pemilu yang saat ini tengah mengusut dugaan penyebaran hoaks dalam tabloid Indonesia Barokah.

“Terhadap seluruh aparat negara baik aparat penyelenggara pemilu maupun aparat penyelenggara negara, dari kelompok mana pun, apabila ada berbagai berita kemudian media yang di dalamnya menjelekkan, menghujat, memfitnah siapapun, baik pasangan 01 atau 02, saya bersepakat untuk berani ambil tindakan hukum,” katanya.

Keyakinan TGB

Sementara itu, di tempat yang sama Ketua Bidang Keumatan Partai Golkar Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa TGB yakin tim pendukung dan tim pemenangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin tidak akan berkampanye dengan menggunakan media hoaks seperti yang diduga dilakukan oleh tabloid Indonesia Barokah.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf Tegaskan Tak Terbitkan dan Sebarkan Tabloid Indonesia Barokah

 

Menurut pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini, sosok Joko Widodo justru selama ini selalu menjadi korban penyebaran hoaks.

“Selama ini yang paling banyak menjadi korban hoaks kan Pak Jokowi. Tidak ada pemimpin yang sampai dicerca segala macam sampai kehormatannya, kehormatan keluarganya, tanpa dasar apa pun. Jadi pak Jokowi menjadi korban hoaks sudah lama sekali," ujarnya. 

"Oleh karena itu, terbangun kesadaran teman-teman yang bersama Pak Jokowi bahwa kita enggak akan menempuh hal-hal seperti itu. Kita kampanye positif dan selalu menyampaikan kinerja dan visi ke depan dan apa yang sudah dilakukan.” 

Baca juga: Bawaslu Temukan 1.000 Lebih Tabloid Indonesia Barokah di Karawang

TGB berharap Bawaslu bisa segera mengungkap dalang dibalik terbitnya tabloid Indonesia Barokah yang dianggap sebagai media penyebar hoaks.

“Silakan, itu ranahnya Bawaslu. Semua lembaga yang diberi kewenangan agar bisa bekerja sesuai kewenangan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com