Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Serangan Kawanan Gajah Liar di Aceh Utara, Ada Pembukaan Lahan Sawit Baru hingga Warga Tak Berani Berkebun

Kompas.com - 14/01/2019, 13:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kawanan gajah liar mengamuk dan merusak satu unit rumah serta perkebunan warga di Desa Kilometer 8 SP3, Kecamatan Simpang Kramat, Aceh Utara, Jumat (10/1/2019).

Melihat amukan kawanan gajah tersebut, warga berlarian menyelamatkan diri. Berdasarkan laporan warga, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.

Namun, warga untuk sementara tidak pergi ke kebun karena khawatir kawanan gajah akan datang kembali. 

Petugas dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh segera meninjau lokasi kejadian. Warga berharap, kawanan gajah liar tersebut segera kembali ke habitatnya di hutan.

Inilah fakta di balik amukan kawanan gajah liar di Aceh:

1. Satu rumah dan puluhan hektar kebun warga rusak

Satu unit rumah dan puluhan hektar tanaman warga di Desa Kilometer 8 SP3, Kecamatan Simpang Kramat, Aceh Utara, dirusak kawanan gajah liar pada Jumat (10/1/2019).  Dokumentasi warga Satu unit rumah dan puluhan hektar tanaman warga di Desa Kilometer 8 SP3, Kecamatan Simpang Kramat, Aceh Utara, dirusak kawanan gajah liar pada Jumat (10/1/2019).
Camat Simpang Keramat, Aceh Utara, Iskandar mengatakan, dirinya menerima laporan masyarakat terkait puluhan hektar kebun telah dirusak gajah liar.

“Masyarakat pemilik kebun menyebutkan sekitar 25 gajah liar masuk ke pemukiman dan perkebunan warga,” kata Iskandar.

Menurut laporan yang diterima Iskandar, sebagian gajah merusak kebun warga, namun hanya tiga gajah yang masuk ke kawasan pemukiman penduduk.

Satu unit rumah yang rusak dilaporkan milik Ismail. Sedangkan tanaman sawit dan tumbuhan lainnya seperti pinang, cokelat, karet, yang rusak milik Zulfikar, Hamdani, Deni, Ismail dan Mak Lan.

“Luas pasti saya tidak tahu. Tapi, ditaksir puluhan hektar kebun warga rusak,” katanya.

Baca Juga: Kawanan Gajah Liar Rusak Rumah dan Puluhan Hektare Kebun Warga di Aceh Utara

2. Warga takut berkebun usai diserang kawanan gajah liar

video kawanan gajah liar yang direkam warga di Kecamatan Sakti kabupaten Pidie saat turun ke pemukiman penduduk, Selasa (06/11/2018).KOMPAS.COM/RAJA UMAR video kawanan gajah liar yang direkam warga di Kecamatan Sakti kabupaten Pidie saat turun ke pemukiman penduduk, Selasa (06/11/2018).
Petani di Kecamatan Simpang Keramat, Kabupaten Aceh Utara hingga Minggu (13/1/2019) khawatir untuk pergi ke kebun. Pasalnya, kawanan gajah liar yang masuk ke pemukiman dan kebun petani masih berada di pinggiran hutan daerah itu.

Gajah itu awalnya di sepanjang daerah aliran sungai Krueng Bare, kini bergeser ke Krueng Campli. Itu masih area perkebunan dekat dengan milik petani,” ujar Iskandar, Camat Simpang Kramat, Minggu.

Iskandar mengatakan, informasi yang diperoleh, sebagian gajah juga berada di area perkebunan sawit milik PT Bumo Tari, perusahaan swasta perkebunan sawit di daerah itu.

“Karena itu sebagian besar petani belum berani ke kebun. Sebagian memberanikan diri dengan ekstra hati-hati,” katanya.

Baca Juga: Kawanan Gajah Masih Berkeliaran di Pemukiman, Petani Aceh Utara Takut ke Kebun

3. Tinjau lokasi, petugas BBKSDA beri mercon kepada warga

Foto Dokumentasi M. Isa Kepala Desa Leupu, warga Desa Leupu, Kecamatan Geumpang, Kabupaten  Pidie bersama petugas BKSDA  sedang melakukan penggiringan gajah ke hutan dengan menggunakan mercon api, Kamis (08/11/2018)KOMPAS.COM/RAJA UMAR Foto Dokumentasi M. Isa Kepala Desa Leupu, warga Desa Leupu, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie bersama petugas BKSDA sedang melakukan penggiringan gajah ke hutan dengan menggunakan mercon api, Kamis (08/11/2018)

BKSDA Provinsi Aceh meninjau lokasi amukan gajah liar di Kecamatan Simpang Keramat, Kabupaten Aceh Utara.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah Lhokseumawe BKSDA Aceh Dedi Irvansyah, Sabtu (12/1/2019), menyebutkan, BKSDA menemukan kotoran gajah liar dan sisa batang sawit yang dimakan gajah.

“Untuk Pak Jufri ini, sebagai pelapor, kami berikan bantuan 12 mercon. Agar ketika gajah itu datang, bisa dihalau dengan mercon,” ujar Dedi.

Berdasarkan keterangan warga sekitar lokasi, diduga gajah turun ke perkebunan warga karena ada pembukaan lahan baru perkebunan sawit di kawasan itu.

Hal ini mengakibatkan habitat mereka di area hutan terganggu dan mencari makan ke kawasan perkebunan dan permukiman warga.

“Menurut warga ada 12 ekor yang terlihat. Kami tentu berupaya agar gajah itu bisa kita usir kembali ke kawasan hutan,” kata Dedi.

Baca Juga: Segerombolan Gajah Liar Masuk ke Perkebunan Warga di Riau

4. Warga berharap gajah liar segera kembali ke hutan

Tiga ekor gajah liar turun ke permukiman warga di Desa Leupu, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Minggu (4/11/2018).KOMPAS.com/ DOK TGK SAMSUAR Tiga ekor gajah liar turun ke permukiman warga di Desa Leupu, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Minggu (4/11/2018).

Akibat serangan kawaan gajah liar tersebut, warga merasa was-was dan tak bisa bekerja di kebun.

Menurut Camat Simpang Kramat, kondisi tersebut sudah disampaikan kepada Dinas Perkebunan Aceh Utara, dan BKSDA Wilayah Lhokseumawe.

“Kami harap persoalan ini segera teratasi,” kata Iskandar.

Seperti diketahui, puluhan gajah liar merusak satu rumah dan puluhan hektar kebun sawit di Kecamatan Simpang Keramat, Aceh Utara.

BKSDA Aceh turun ke lokasi dan sebagian sudah memberikan mercon untuk petani agar bisa digunakan mengusir gajah liar.

Baca Juga: BKSDA Cek Lokasi Amukan Gajah Liar di Aceh Utara

Sumber: KOMPAS.com (Masriadi)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com