Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Kemiskinan Keluarga Darwis di Pamekasan, Malu Minta Raskin hingga Menunggu Janji Kompresor dari Dinsos

Kompas.com - 10/01/2019, 18:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kisah miris terungkap dari Rofi, anak bungsu Darwis. Pekerjaan ayah dan ketiga kakaknya tak dipastikan ada.

Terkadang ketiga kakanya dan ayahanya tidak bekerja sama sekali. Artinya untuk hari itu, tak ada makanan untuk dimakan. Saat itu, Rofi biasanya menahan lapar dengan tidur.

"Kalau saya lapar, kadang dibawa tidur biar tidak semakin lapar," kata Rofi sambil mengelap sepeda barunya hasil pemberian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan.

Rofi mengaku senang saat pulang sekolah diajak diajak makan di rumah temannya.

Baca Juga: Pesan Natal Jokowi, dari Merayakan Keragaman hingga Memeluk si Miskin

4. Kata tetangga, Darwis sosok yang bertanggung jawab

Rodak (50), pemilik tanah yang ditempati Darwis, menceritakan, sudah puluhan tahun hidup Darwis sangat memprihatikan.

Sebagai tetangga dan sahabatnya, Rodak seringkali membantu Darwis. Darwis bukanlah sosok pemalas. Dia orang yang memiliki tanggung jawab dalam bekerja.

Suatu waktu, Darwis mendapat pekerjaan mengurusi pembangunan rumah milik salah satu pejabat dinas pekerjaan umum Pemkab Pamekasan.

Namun, pekerjaan itu membuat orang lain iri dan membuat Darwis difitnah. Darwis terpaksa harus melepaskan pekerjaannya.

"Dia korban fitnah sehingga pekerjaannya sekarang serampangan. Saya kasihan sekali," kata Rodak.

Baca Juga: Kubu Jokowi Minta Prabowo Tolak Sumbangan Kampanye karena Sebut Indonesia Miskin

5. Janji Dinas Sosial memberi harapan Darwis

Ilustrasi Kompresor Udara.Thinkstock Ilustrasi Kompresor Udara.

Beberapa waktu lalu, Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan menjanjikan sebuah kompresor untuk Darwis. Darwis pun berharap kompresor tersebut segera datang.

Rencananya, Darwis akan bengkel tambal ban di trotoar pinggir jalan tak jauh dari gubuknya. Darwis pun mengaku sangat berharap dengan adanya bantuan kompresor, akan membantu kehidupan ekonomi keluarganya.

Dirinya merasa malu untuk meminta bantuan beras miskin dari pemerintah. Keluarganya ingin bertahan hidup dengan bekerja dari perasan keringat mereka sendiri. Menurut Darwis, anak-anaknya sudah terbiasa mandiri dalam keadaan miskin.

Baca Juga: Ini Permintaan Terakhir Andriana, Siswi SMK yang Tewas Ditusuk di Bogor


Sumber: KOMPAS.com (Taufiqurahman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com