Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren di Pasuruan Mulai Pakai Jaringan Gas

Kompas.com - 09/01/2019, 15:34 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Jaringan gas bumi tidak hanya tersebar di permukiman. Di Kota Pasuruan, Jawa Timur, jaringan gas bumi masuk hingga ke kompleks pondok pesantren.

Sebulan masa pemakaian, pengurus Pesantren Assalafiyah Kota Pasuruan mengaku lebih hemat daripada memakai gas dari LPG.

"Meski hanya 90.000 sebulan, lumayan lah," kata Maisaroh, petugas dapur pesantren setempat, Selasa (8/1/2019) sore.

Pada hari yang sama, di kompleks pesantren yang terletak di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo itu, Menteri Energi Sumberdaya Mineral Ignatius Jonan meresmikan operasional jaringan gas di Kota Pasuruan.

"Saya minta tolong pada Pak Plt Wali Kota dan Pak Kiai untuk dijaga peralatannya agar bisa bermanfaat untuk orang banyak," kata Jonan.

Baca juga: Galian Jaringan Gas Bumi yang Amblas di Probolinggo Bikin Warga Resah

Jargas di Kota Pasuruan terpasang di 6.314 rumah tangga, sebagian masuk ke sejumlah pesantren di Kota Pasuruan.

"Sampai 5 tahun ke depan, akan diselesaikan 57.686 jaringan gas rumah tangga di Kota Pasuruan," ujarnya.

Material gas yang didistribusikan melalui jaringan pipa gas yang dibangun PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk untuk warga Kota Pasuruan, Jawa Timur, dipasok oleh operator Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Ltd.

HCML adalah operator Lapangan BD yang terletak di lepas pantai Selat Madura, yaitu sekitar 52 kilometer di timur Kota Pasuruan, dan 16 kilometer di selatan Kabupaten Sampang.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 1 Triliun untuk Pembangunan Jaringan Gas

General Manager HCML, Tilak Ranjith Kumar Nithiyeswaran, mengatakan, untuk Kota Pasuruan, HCML memasok gas sebesar 0,2 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sebelumnya, HCML juga mengalirkan gas untuk warga Kota Probolinggo dan warga Kota Mojokerto.

"Dengan demikian, total gas HCML untuk program Jargas di Mojokerto, Probolinggo dan Pasuruan mencapai 0,65 juta kaki kubik per hari," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com