Sejumlah warga di sekitar lokasi bencana mengaku, longsor susulan masih sering terjadi. Salah satunya di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi.
Menurut Jumanta, salah satu warga, setidaknya sudah terjadi empat kali longsor di desanya.
"Kemarin longsor susulan dua kali, tadi pagi dua kali di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok. Tetapi tidak sebesar longsor pertama yang menimbun puluhan rumah," katanya, dikutip antaranews, Selasa (1/1/2019).
Jumanta mengaku sempat mendengar suara gemuruh dari lokasi tempat kejadian bencana. Hingga kini, ia masih trauma dengan kejadian tersebut.
Sementara itu, Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi Letkol (Inf) Haris Sukarman mengatakan, longsor susulan masih terus terjadi di lokasi bencana.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada tim SAR gabungan dan warga yang membantu proses pencarian agar berhati-hati karena potensi longsor susulan cukup tinggi.
Baca Juga: Longsor Susulan Terjadi 4 Kali Pasca-longsor Pertama yang Tewaskan 15 Orang di Sukabumi
Suherman (31) adalah salah satu korban yang selamat saat longsor menerjang kampung Garehong. Longsor menimbun bagian depan rumahnya dan seperti dikutip dari Tribun Jabar, Suherman saat itu sedang bersama istrinya di ruang tamu.
"Istri saya mendengar seperti ada suara gemuruh dari atas bukit, saya sempat bilang itu suara motor," kata Suherman, Senin (1/1/2019).
Namun, karena penasaran, Suherman pun keluar rumah untuk mengecek suara tersebut. Ia terkejut sebab saat itu dilihatnya tanah sudah mengubur rumah tetangganya.
Ia berteriak dan langsung membopong anak dan mengajak istrinya berlari ke bagian belakang rumah.
"Kejadiannya sekitar pukul 18.00 WIB, posisi rumah saya memang berada paling bawah," kata Suherman.
Baca Juga: Kisah Korban Longsor Sukabumi: Suara Gemuruh dari Atas Bukit, Saya Kira Suara Motor
"Barusan ditelepon, yang kesulitan alat beratnya susah masuk. Karena tanjakan cukup tajam, dan tidak ada jalan jadi susah masuk," kata Agung di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019).
Karenanya, sampai saat ini, Tim SAR gabungan di lokasi bencana melakukan evakuasi secara manual.