Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Satu Keluarga Marak Terjadi Sepanjang 2018

Kompas.com - 26/12/2018, 17:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Pembakaran dilakukan oleh beberapa orang yang merupakan anak buah dari seorang tahanan kartel narkoba.

Otak pembunuhan ini diketahui bernama Akbar Ampuh (32). Dia meminta empat kaki tangannya yang ada di luar untuk menagih uang narkoba sebesar Rp 10 juta yang dibeli oleh Muhammad Fahri, yang juga salah satu korban.

Namun, Fahri tidak memberikan uang yang diminta Akbar. Akhirnya rumah yang ditinggali Fahri dibakar pada 6 Agustus 2018. Kebakaran itu menewaskan enam penghuninya yang merupakan satu keluarga.

Mereka terdiri dari kakek, nenek, dan cucu, yakni H Sanusi (70), Hj. Bondeng (60), Hj. Musdalifa (40), Namira Ramadina (21), Fahri (25), dan Ijas (5).

Keempat tersangka sudah ditahan dan diamankan di sel markas tahanan Mapoltabes Makassar.

Baca juga: Gara-gara Utang Narkoba Rp 10 Juta, 6 Orang Tewas Dibakar Hidup-hidup

4. Keluarga di Barito Utara

Sebuah keluarga tewas terpanggang ketika ada di sebuah barak PT Pantang Ganda Utama yang terletak di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada 11 September 2018 malam.

Korban terdiri dari satu keluarga yakni, Dominikus Jehatu (34), Imel (24), dan anaknya Apriliano yang masih berusia 5 bulan.

Kejadian ini diduga merupakan salah satu aksi pembunuhan, karena saat melakukan otopsi terhadap tubuh korban, polisi menemukan bekas luka tidak wajar di tubuh ketiganya.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas Terbakar di Barak Perusahaan Diduga Korban Pembunuhan

5. Keluarga di Bekasi

Terakhir, pembunuhan satu keluarga juga terjadi di Bekasi pada 13 November 2018, tepatnya menimpa sebuah keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Suami-Istri Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37) ditemukan di ruang televisi, sedangkan 2 anaknya Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) ditemukan tak bernyawa di kamar tidurnya.

Di tubuh mereka, ditemukan luka bekas benda tumpul dan bercak darah. Pelaku tidak hanya menghabisi keenam nyawa korban, melainkan juga membawa pergi sebuah mobil Nissan X-Trail milik kakak korban yang biasa terparkir di depan rumahnya.

Seorang berinisial HS diperiksa, karena ditemukan mobil yang dimaksud ada di kos miliknya. HS yang saat ditemukan sedang berada di kaki Gunung Guntung untuk melakukan pendakian, kemudian diperiksa di Jakarta.

Saat polisi melakukan penggeledahan di dalam mobil dan kamar miliknya, ditemukan dua ponsel milik korban dan bercak darah di beberapa bagian mobil, gagang pintu kamar kos, dan celana HS.

Namun, sejauh bukti tersebut terkumpul, HS belum juga mengakui tuduhan yang dialamatkan padanya.

Polisi pun terus melakukan penyelidikan, termasuk mengambil sampel kotoran kuku HS untuk diperiksa lab, karena diduga merupakan darah yang mengering.

Ketika itu, HS masih berstatus sebagai saksi, namun apabila didapatkan bukti yang lebih kuat statusnya bisa saja ditingkatkan menjadi tersangka.

Baca juga: Teka-teki Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Menemukan Titik Terang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com