Salin Artikel

Pembunuhan Satu Keluarga Marak Terjadi Sepanjang 2018

Kasus pembunuhan rupanya tidak hanya menimbulkan satu atau dua korban jiwa tertentu saja, namun juga satu keluarga.

Terdapat lima kasus pembunuhan keluarga yang terjadi di tahun ini di berbagai daerah. Berdasarkan pemberitaan Kompas.com sebelumnya, berikut ulasannya yang terangkum dalam Kaleidoskop 2018:

1. Keluarga di Banda Aceh

Sebuah keluarga, terdiri dari ayah Tjie Sun (46), ibu Minarni (40), dan anaknya Callietos Ng (7) di Banda Aceh, menjadi korban pembunuhan pada 5 Januari 2018.

Pembunuhan itu dilakukan di kediaman mereka yang terletak di Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.

Namun, pembunuhan itu baru terungkap tiga hari kemudian pada 8 Januari 2018. Saat itu, pelaku pergi dengan membawa handphone korban, sehingga keberadaannya bisa dilacak oleh polisi.

Pelaku diketahui bernama Ridwan (22) yang merupakan karyawan di toko kelontong yang dimiliki korban.

Ia sengaja melakukan pembunuhan sekeluarga ini karena merasa sakit hati dan dendam kepada korban yang kerap melontarkan kata-kata menyakitkan.

Ridwan pun saat ini ditahan di Mapolresta Banda Aceh dan terancam tuntutan penjara seumur hidup.

2. Keluarga di Tangerang

Seorang kepala rumah tangga di Tangerang, Banten, tega menghabisi nyawa istri dan anaknya sendiri. Motifnya adalah tidak senang dimintai uang oleh istrinya, untuk membayar cicilan mobil yang dibeli tanpa meminta ijinnya terlebih dahulu.

Perbuatan keji itu terjadi pada 13 Februari 2018. Tersangka bernama Muchtar Effendi atau Pendi (60) membunuh istrinya bernama Emah (40) dan kedua anaknya yang bernama Nova (19) dan Tiara (11).

Ketiga korban ditemukan di kamar depan rumah mereka dengan luka di bagian perut dan leher. Sementara Pendi ditemukan di kamar belakang dengan keadaan lemas penuh luka.

Diketahui dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya setelah menghabisi nyawa ketiga keluarganya.

Pelaku sempat menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Selanjutnya, ia akan dikenai pasal tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.

3. Keluarga di Makassar

Sebuah keluarga di Makassar yang beranggotakan enam orang tewas terbakar saat tertidur lelap di rumahnya yang beralamat di Jalan Tinumbu, Makassar.

Pembakaran dilakukan oleh beberapa orang yang merupakan anak buah dari seorang tahanan kartel narkoba.

Otak pembunuhan ini diketahui bernama Akbar Ampuh (32). Dia meminta empat kaki tangannya yang ada di luar untuk menagih uang narkoba sebesar Rp 10 juta yang dibeli oleh Muhammad Fahri, yang juga salah satu korban.

Namun, Fahri tidak memberikan uang yang diminta Akbar. Akhirnya rumah yang ditinggali Fahri dibakar pada 6 Agustus 2018. Kebakaran itu menewaskan enam penghuninya yang merupakan satu keluarga.

Mereka terdiri dari kakek, nenek, dan cucu, yakni H Sanusi (70), Hj. Bondeng (60), Hj. Musdalifa (40), Namira Ramadina (21), Fahri (25), dan Ijas (5).

Keempat tersangka sudah ditahan dan diamankan di sel markas tahanan Mapoltabes Makassar.

4. Keluarga di Barito Utara

Sebuah keluarga tewas terpanggang ketika ada di sebuah barak PT Pantang Ganda Utama yang terletak di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada 11 September 2018 malam.

Korban terdiri dari satu keluarga yakni, Dominikus Jehatu (34), Imel (24), dan anaknya Apriliano yang masih berusia 5 bulan.

Kejadian ini diduga merupakan salah satu aksi pembunuhan, karena saat melakukan otopsi terhadap tubuh korban, polisi menemukan bekas luka tidak wajar di tubuh ketiganya.

5. Keluarga di Bekasi

Terakhir, pembunuhan satu keluarga juga terjadi di Bekasi pada 13 November 2018, tepatnya menimpa sebuah keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Suami-Istri Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37) ditemukan di ruang televisi, sedangkan 2 anaknya Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) ditemukan tak bernyawa di kamar tidurnya.

Di tubuh mereka, ditemukan luka bekas benda tumpul dan bercak darah. Pelaku tidak hanya menghabisi keenam nyawa korban, melainkan juga membawa pergi sebuah mobil Nissan X-Trail milik kakak korban yang biasa terparkir di depan rumahnya.

Seorang berinisial HS diperiksa, karena ditemukan mobil yang dimaksud ada di kos miliknya. HS yang saat ditemukan sedang berada di kaki Gunung Guntung untuk melakukan pendakian, kemudian diperiksa di Jakarta.

Saat polisi melakukan penggeledahan di dalam mobil dan kamar miliknya, ditemukan dua ponsel milik korban dan bercak darah di beberapa bagian mobil, gagang pintu kamar kos, dan celana HS.

Namun, sejauh bukti tersebut terkumpul, HS belum juga mengakui tuduhan yang dialamatkan padanya.

Polisi pun terus melakukan penyelidikan, termasuk mengambil sampel kotoran kuku HS untuk diperiksa lab, karena diduga merupakan darah yang mengering.

Ketika itu, HS masih berstatus sebagai saksi, namun apabila didapatkan bukti yang lebih kuat statusnya bisa saja ditingkatkan menjadi tersangka.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/26/17461131/pembunuhan-satu-keluarga-marak-terjadi-sepanjang-2018

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke