Akhiri Misi di Lombok, PT United Tractors Serah Terima 100 Unit Huntrap

LOMBOK, KOMPAS.com - PT United Tractors Tbk (UT) mengakhiri misi kemanusiaan untuk memulihkan kondisi di Lombok pascagempa bumi pada awal Agustus 2018. Peresmian dan serah terima bantuan fasilitas bagi masyarakat di Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, menjadi puncak misi tersebut.

Acara peresmian dan serah terima berlangsung pada Rabu (19/12/2018). Presiden Direktur PT UT, Gideon Hasan, yang turun secara langsung untuk meresmikan dan menyerahkan secara simbolik hasil kerja para relawan perusahaan yang dipimpinnya.

"Sebagai ungkapan rasa duka atas musibah 5 Agustus, kami mencoba membantu mulai dari alat berat, sembako, 100 hunian transisi menuju permanen (huntrap) dan MCK," ujar Gideon dalam acara peresmian tersebut.

"Huntrap merupakan solusi terbaik untuk menyediakan tempat tinggal yang layak, aman dan nyaman bagi masyarakat di Lombok Utara karena pembangunannya cepat dan bangunannya kokoh serta meminimalisir risiko runtuh apabila terjadi gempa susulan," tambahnya.

PT UT Group memulai kegiatan kemanusiaan di Lombok Utara pada 7 Agustus 2018. Fase pertama atau tanggap darurat dimulai dengan mendatangkan enam alat berat berupa excavator, bulldozer, truk dan tronton untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan puing bangunan yang runtuh.

Selain itu, mereka juga menyalurkan bantuan berupa pakaian layak pakai, sembako, obat-obatan, terpal dan selimut serta membangun posko kesehatan.

Fase kedua, PT UT Group membangun sarana sekolah darurat di empat titik, fasilitas MCK di lima titik, fasilitas sumur bor di empat titik, sert 100 unit huntrap.

Alasan pemilihan lokasi pemulihan

ALOYSIUS GONSAGA ANGI EBO/KOMPAS.com Peta lokasi penyebaran pembangunan 100 hunian transisi menuju permanen (huntrap) dan MCK yang dilakukan PT United Tractors Tbk (UT) di Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, termasuk wilayah paling parah akibat gempa bumi tersebut. Akses yang sangat minim karena letaknya di pegunungan dan nyaris tak terjangkau membuat wilayah itu nyaris tak mendapat perhatian.

Fakta ini yang membuat PT UT Group mengambil inisiatif untuk menyalurkan bantuan. Mereka lebih dulu melakukan survei sebelum menjatuhkan pilihan terjun ke wilayah yang tak tersentuh sinyal telepon seluler.

"Kami memilih lokasi yang paling parah terkena musibah. Dari hasil survei, desa ini yang memenuhi kriteria tersebut," ujar Direktur Bidang Human Capital and Social Responsibility PT UT Tbk, Edhie Sarwono.

Hal senada diungkapkan Sara K Loebis yang merupakan Head of Corporate Communications PT UT Tbk. Ditambahkannya, setelah menentukan lokasi, pihaknya bertemu dengan tokoh masyarakat untuk membicarakan rencana misi kemanusiaan tersebut.

"Kami semua berkumpul dan membuat kriteria dan prioritas siapa yang berhak mendapatkan huntrap. Senior citizen dan janda menjadi prioritas, kemudian mereka yang mau mendapatkan bantuan tersebut," ujar Sara.