Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Perusakan Atribut Partai di Riau, Imbauan Jokowi hingga Tudingan Keterlibatan Polisi

Kompas.com - 18/12/2018, 11:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru ternyata tak hanya menimpa atribut Partai Demokrat saja. Atribut milik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga menjadi sasaran.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat gelar perkara di Mapolda Riau, Senin (17/12/2018).

Sementara itu, PDI-P menegaskan, pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru bukanlah kader atau simpatisan PDI-P. 

Kasus tersebut mendapat sorotan dari Presiden Joko Widodo. Presiden mengimbau seluruh warga untuk tidak terpancing dengan kasus di Pekanbaru tersebut.

Berikut ini sejumlah fakta di balik kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru:

1. Tak hanya atribut milik Partai Demokrat yang dirusak

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengecek bendera dan spanduk Demokrat yang dirusak di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).Dok. Demokrat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengecek bendera dan spanduk Demokrat yang dirusak di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

"Ya, yang dirusak atribut dari partai yang berbeda. Satu tersangka perusakan atribut (Partai Demokrat) di Jalan Jenderal Sudirman dan dua tersangka perusakan atribut caleg (PDI-P) di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/12/2018).

Para tersangka ditangkap polisi di dua lokasi berbeda di Pekanbaru. Polisi juga mengungkap motif dari tindakan para pelaku tersebut.

"Untuk TKP di Jalan Jenderal Sudirman, tersangka berinisial HS. Kemudian KS dan MW kasus perusakan (atribut) di Tenayan Raya," kata Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.

Ketiganya saat ini telah ditahan polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Tiga Orang Jadi Tersangka Perusakan Atribut Partai di Pekanbaru

2. Kata Joko Widodo terkait kasus atribut partai di Pekanbaru

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat berbincang dengan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin Erick Thohir dan Ketua Tim Kampanye Daerah Jambi Agus S Roni di WTC Batanghari, Kota Jambi, Minggu (16/12/2018).KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat berbincang dengan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin Erick Thohir dan Ketua Tim Kampanye Daerah Jambi Agus S Roni di WTC Batanghari, Kota Jambi, Minggu (16/12/2018).

Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait kasus perusakan atribut berupa bendera dan baliho Partai Demokrat di sejumlah ruas jalan di Pekanbaru, Riau.

"Kita siapa pun baik itu caleg, parpol, baik itu dalam kontestasi pilpres, mari lah kita jaga ketenangan, kita jaga kesejukan dalam kita memasuki tahun politik ini," kata Jokowi, kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

"Jangan sampai ada yang memanas-manasi dengan cara yang tidak beradab, tidak beretika," kata Joko Widodo.

Baca Juga: Atribut Demokrat Dirusak, Jokowi Imbau Jangan Ada yang Memanas-Manasi

3. SBY meyakini Jokowi tidak terlibat

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri santap malam sekaligus temu masyarakat Banyumas di Taman Andang Pangrenan, Purwokerto, Jumat (23/11/2018). KOMPAS.com/ IQBAL FAHMI Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadiri santap malam sekaligus temu masyarakat Banyumas di Taman Andang Pangrenan, Purwokerto, Jumat (23/11/2018).

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini calon presiden Joko Widodo tidak terlibat dalam perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru.

SBY mengungkapkan pendapatnya itu melalui akun twitternya, @SBYudhoyono.

"Saya yakin & tahu Presiden Jokowi tak memiliki keterlibatan apapun. Pengungkapan yang jujur & lengkap justru akan "selamatkan" beliau *SBY*," kicau SBY lewat akun twitter @SBYudhoyono.

Cuitan SBY itu menanggapi pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang menyebut oknum PDI-P dan Demokrat adalah pelaku perusakan bendera dan baliho Demokrat di Riau.

Baca Juga: SBY Yakin Jokowi Tak Terlibat Perusakan Atribut Demokrat

4. PDI-P tegaskan pelaku perusakan bukan kadernya

Ketua DPD PDIP Riau Rokhimin Dahuri saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Minggu (16/12/2018).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Ketua DPD PDIP Riau Rokhimin Dahuri saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Minggu (16/12/2018).

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) Riau Rokhmin Dahuri menegaskan, pelaku perusakan atribut Partai Demokrat bukanlah simpatisan, apalagi kader PDI-P.

Rokhim merasa perlu untuk memastikan kepada publik bahwa tidak ada kader PDI-P yang merusak atribut Partai Demokrat.

Hal tersebut diungkapkan Rokhmin untuk membantah pernyataan Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"Pertama, bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat itu bukan dari simpatisan, apalagi kader PDI-P. Kedua, fatsun partai kami, selalu mengatakan tidak boleh berpolitik itu menggunakan kekerasan, kecurangan dan hal-hal yang brutal," kata Rokhimin, Minggu (16/12/2018) di Pekanbaru.

Baca Juga: PDI-P Riau Pastikan Perusak Atribut Demokrat Bukan Kader

5. Kapolda Riau bantah tuduhan Andi Arief

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan jajaran saat mengadakan konferensi pers kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru, Riau, Senin (17/12/2018).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan jajaran saat mengadakan konferensi pers kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru, Riau, Senin (17/12/2018).

"Ada dua fakta dan informasi dari perusakan atribut Partai Demokrat di Riau yang cukup memprihatinkan. Pertama, pengakuan suruhan pengurus PDIP. Kedua ada informasi keterlibatan Polda. Dua-duanya membahayakan dan masih kami dalami. Ini bukan seledar (sekedar) baleho!!!"

Cuitan Andi Arief di akun Twitternya @AndiArief tersebut langsung mendapat bantahan dari Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.

"Kita tentunya sebagai warga masyarakat tidak boleh menduga-duga, berandai-andai. Hati-hati, menduga, berandai-andai ada sanksi hukumnya. Dan kendali sepenuhnya ada di tangan saya kegiatan mapolda dan jajaran," ucap Widodo.

Kapolda pun meminta Andi Arief untuk berhati-hati saat menyatakan pendapat.

"Karena kalau tidak bisa dipertanggungjawabkan, itu ada pertanggungjawaban hukum," tegas Widodo.

Baca Juga: Dituding Terlibat Perusakan Atribut Demokrat, Kapolda Riau Minta Andi Arief Hati-hati

Sumber: KOMPAS.com (Idon Tanjung, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com