Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2018, 21:14 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Lebih dari 20 anak di Jalan Sitimunigar, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah mengalami muntah dan pusing setelah menyantap jajanan aci digulung (cilung) yang dicampur susu.

Kapolsek Astana Anyar Eko Listiono mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Minggu, 16 Desember 2018. Saat itu, anak-anak ini menikmati jajanan berupa makanan cilung yang dijual pedagang berinisial OS (58). Namun beberapa jam kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, 20 anak mengalami mual dan muntah-muntah.

"Para orangtua kemudian membawa anak-anaknya ke beberapa rumah sakit terdekat. Sebanyak 11 anak sudah diperbolehkan pulang, beberapa menjalani rawat inap, tidak ada yang kritis," ujarnya.

Polisi sendiri mendapatkan laporan tersebut sekitar pukul 20.30 WIB, berbekal laporan polisi langsung mengecek lokasi kejadian dan mendata anak-anak yang menjadi korban, serta mengamankan pedagang yang diduga menjual cilung tersebut.

"OS sedang menjalani pemeriksaan," katanya.

Kepada polisi, OS mengaku sudah berjualan cilung selama 20 tahun, namun peristiwa ini baru pertama kali terjadi dialaminya.

"Katanya Ini baru pertama kalinya, selama ini gak ada masalah," ujarnya.

Baca juga: 80 Orang Keracunan usai Santap Nasi Bungkus Hidangan Hajatan

Menurut Eko, pedagang ini biasanya mangkal berjualan cilung di salah satu sekolah di Jalan Pasir Koja, namun ketika libur sekolah ia pun berkeliling.

"Kalau libur keliling (jualannya), (Minggu, 16 Desember 20118) dia di Jalan Sitimunigar," tuturnya.

Ketika disinggung penyebab keracunan terhadap anak-anak tersebut, Eko mengatakan dugaan sementara akibat susu cair campuran cilung telah kedaluarsa. "Kemungkinan susunya basi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Balai Besar POM Bandung mengatakan, pihak BBPOM dan Dinas Kesehatan Kota Bandung masih melakukan investigasi dugaan keracunan terhadap puluhan anak di Kota Bandung ini.

Baca juga: Belasan Siswa SD di Purbalingga Keracunan Permen Opalfurt dan Opalmint

Namun begitu berdasarkan data investigasi sementara yang didapatkannya, jumlah korban dugaan keracunan makanan ini lebih dari 20 orang.

"Info dari Dinkes, sekitar 17 orang korban dirawat di RSKIA, ada juga di RS Imanuel. Kemungkinan korban lebih dari 20 orang," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Regional
Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Regional
Membanggakan, Sekda Sumsel Terima Penghargaan Warga Kehormatan dari Lanud SMH

Membanggakan, Sekda Sumsel Terima Penghargaan Warga Kehormatan dari Lanud SMH

Regional
Achmad Fauzi Tinjau RTRW Guna Percepat Reaktivasi Kereta Api di Madura

Achmad Fauzi Tinjau RTRW Guna Percepat Reaktivasi Kereta Api di Madura

Regional
HUT Komunitas Motor Harley Davidson Digelar di Pangandaran, Keterisian Hotel Meningkat 71 Persen

HUT Komunitas Motor Harley Davidson Digelar di Pangandaran, Keterisian Hotel Meningkat 71 Persen

Regional
Pemprov Jabar Sayangkan Agen Bawa Kabur Uang Study Tour Rp 400 Juta SMA 21 Bandung

Pemprov Jabar Sayangkan Agen Bawa Kabur Uang Study Tour Rp 400 Juta SMA 21 Bandung

Regional
Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Regional
Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Regional
Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Regional
Lepas Keberangkatan 360 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Asal Sumsel, Herman Deru Minta agar Prokes Tetap Dijaga

Lepas Keberangkatan 360 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Asal Sumsel, Herman Deru Minta agar Prokes Tetap Dijaga

Regional
Gubernur Sumsel Sambut Baik dan Bakal Dukung Penuh Hospital Expo 2023

Gubernur Sumsel Sambut Baik dan Bakal Dukung Penuh Hospital Expo 2023

Regional
Buka Festival Anggrek Parisj Van Borneo 2, Bupati HST: Anggrek Punya Potensi Ekonomi Menjanjikan

Buka Festival Anggrek Parisj Van Borneo 2, Bupati HST: Anggrek Punya Potensi Ekonomi Menjanjikan

Regional
Disparbud Jabar dan PHRI Lakukan Direct Promotion untuk Bangkitkan Perekonomian lewat Pariwisata

Disparbud Jabar dan PHRI Lakukan Direct Promotion untuk Bangkitkan Perekonomian lewat Pariwisata

Regional
Bertemu 1.600 Apoteker Se-Indonesia, Herman Deru Tekankan Pentingnya Edukasi Pola Hidup Sehat

Bertemu 1.600 Apoteker Se-Indonesia, Herman Deru Tekankan Pentingnya Edukasi Pola Hidup Sehat

Regional
Dapat Penghargaan UKPBJ, Pemprov Jabar Ingin Terus Perbaiki Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa di Daerah

Dapat Penghargaan UKPBJ, Pemprov Jabar Ingin Terus Perbaiki Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa di Daerah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com