Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TKI Lari dari Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina

Kompas.com - 16/12/2018, 09:07 WIB
Junaedi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

“Tenanglah, kami juga keluarga muslim, insya Allah kamu selamat,” kata Hamdan mengutip percakapannya dengan keluarga yang membantunya lolos dari kelompok Abu Sayyaf.

Hamdan semakin tenang setelah dia diantar ke kota, setelah itu diserahkan ke pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia di Filipina. Dengan bantuan kementerian luar negeri, Hamdan akhirnya dipulangkan ke Jakarta, Kamis lalu.

Dibantu Kemenlu

Begitu mendapat kabar sang suami bebas dari kelompok Abu Sayyaf, istrinya, Julianti, yang sudah lama bingung dan menanti kepulangan suaminya, tentu saja merasa lega dan gembira. Julianti mengucap syukur setelah suaminya bebas.

“Alhamdulilah, syukur sekali suami saya bisa bebas dan akhirnya bisa kumpul kembali di tengah keluarga. Saya tentu saja lega dan berterimah kasih kepada pemerintah yang telah membantu proses pemulangan suami saya hingga ke tengah keluarga,” kata Jualinti saat duduk di samping suaminya.

Hamdan dijemput istri dan keluarganya di Jakarta. Ia diantar pihak kementerian luar negeri ke kampung halamannya di Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar.

Staf dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, Todi Baskoro menjelaskan, pihak kementerian luar negeri telah membantu proses pemulangan Hamdan dari Filipina hingga ke kampung halamannya.

Baca juga: Dua WNI Sandera Kelompok Abu Sayyaf Berhasil Dibebaskan

 

Todi menyatakan, hingga kini pihak kementerian masih berupaya untuk membebaskan, Syamsul Saguni, rekan Hamdan yang masih disandera Abu Sayyaf tiga bulan lalu.

“Alhamdulilah Hamdan Yunus telah kami serahkan ke tengah keluarga,” kata Todi.

Selama tiga bulan ditawan kelompok Abu Sayyaf, Hamdan mengaku mendapat perlakuan yang baik. Ia tidak mendapat kekerasan.

Selama ditawan Hamdan dan Syamsul Saguni tidur satu tenda bersama enam anggota kelompok Abu Sayyaf. Hamdan mengaku sedih karena Syamsul, rekannya, hingga kini masih di sandera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com