KOMPAS.com - Banjir melanda sebagian besar wilayah Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung sejak Sabtu (8/12/2018).
Banjir merendam ratusan rumah dan sejumlah jembatan di wilayah tersebut, termasuk kompleks kantor bupati dan Gedung DPRD.
Meskipun terancam banjir, warga di Bangka Barat memilih bertahan menunggu surut banjir yang setiap tahun melanda.
Berikut ini sejumlah fakta yang terungkap dari bencana banjir di Bangka:
Banjir yang merendam sebagian besar wilayah Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung sejak Sabtu (8/12/2018) pagi, memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung menetapkan status siaga.
Dari pantauan petugas, hingga Sabtu (8/12/2018) pukul 23.59 WIB, status siaga masih diberlakukan. Petugas gabungan pun berjaga-jaga di berbagai titik.
"Status masih siaga. Dari berbagai lokasi dilaporkan masih ada genangan banjir," kata Kepala BPBD Bangka Belitung Mikron Antariksa, Sabtu malam.
Seperti diketahui, banjir telah merendam permukiman penduduk dan sejumlah ruas jalan di wilayah Pulau Bangka.
Ruas jalan yang terendam adalah Jalan Kenanga dan Airgegas, Bangka Selatan. Ketinggian air pada ruas jalan tersebut berkisar sepuluh sampai dua puluh centimeter.
Baca Juga: Diterjang Banjir, Pulau Bangka Dinyatakan Status Siaga
Tinggi banjir yang melanda ratusan rumah warga di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan, bervariasi, antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Air banjir merendam sejumlah titik jalan dan membuat aktivitas warga terhambat.
Mikron Antariksa, mengatakan, daerah terdampak banjir meliputi Sungailiat, Kenanga, di Kabupaten Bangka dan Airgegas di Kabupaten Bangka Selatan.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Taruna Siaga Bencana telah dilokasi untuk melihat kemungkinan yang terjadi," kata Mikron, Sabtu malam.
Dari laporan yang masuk, banjir masih merendam rumah warga hingga pukul 22.05 WIB.
"Sementara ini, banjir diperkirakan dari luapan sungai dan tambang inkonvensional," katanya.
Baca Juga: Ratusan Rumah di Pulau Bangka Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
Meskipun dilanda banjir, warga di Kabupaten Bangka Barat enggan untuk mengungsi. Warga bertahan di rumah masing-masing setelah air di Kali Culong mulai surut.
"Tidak ada yang mengungsi. Baik itu di kawasan Kali Culong maupun Kampung Ulu," kata Kepala BPBD Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa, Kamis (6/12/2018).
Namun demikian, saat itu Mikron meminta warga di wilayah terdampak banjir tetap siaga karena meskipun air mulai surut, hujan intensitas sedang serta gerimis masih mengguyur.
Sebelumnya di dua kawasan tersebut luapan banjir merendam sedikitnya 40 rumah dan infrastruktur jembatan dengan ketinggian air 50 sentimeter sampai 1 meter.
Banjir berulang yang kerap terjadi di daerah Bangka Barat diduga membuat warga menjadi terbiasa untuk bertahan di rumah masing-masing.
Baca Juga: Rumah Terendam, Korban Banjir di Bangka Barat Enggan Mengungsi
Gedung kantor bupati dan DPRD juga tergenang banjir hingga setinggi 50 sentimeter. Namun, banjir tidak menganggu aktivitas pegawai, karena bertepatan dengan akhir pekan.
"Warga was-was kalau malam ini sungai meluap. Ada kerusakan jalan dekat kantor BTN," kata Achin, warga Sungailiat, Sabtu siang.
Drainase yang sempit membuat luapan banjir meluber dengan cepat. Jalan jalur dua di pusat Kota Sungailiat tergenang. Para pengendara pun harus menahan laju kendaraan mereka.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkal Pinang memprakirakan untuk wilayah Sungailiat hujan mulai reda.
Namun untuk wilayah Namang, Koba dan Tukak Sadai Bangka Selatan diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Baca Juga: Banjir Landa Bangka, Kantor Bupati Terendam Air Setinggi 50 Cm
Petugas dan warga harus bekerja keras untuk menyelamatkan satu keluarga di dalam mobil Daihatsu Terios usai terseret banjir di Bangka Selatan, Sabtu (8/12/2018).
Pengemudi mobil, Idha Darsono (43), mencoba menerjang luapan banjir di ruas jalan di Desa Delas, Kecamatan Airgegas, Bangka Selatan. Namun naas, mobil yang dikemudikannya tak kuat menahan derasnya banjir.
Mobil Idha terseret hingga ke dalam sungai. Beruntung, warga serta petugas disekitar lokasi berhasil mengevakuasi Idha dan keluarganya dari dalam mobil.
Seperti diketahui, selain Ida selaku pengemudi, ada tiga penumpang lainnya, yakni Milanasari Batubara (40), Dzikra Camila Idha (16) dan Adzkia Camila Ida (14). Semua penumpang, termasuk Idha, akhirnya berhasil diselamatkan.
Petugas dan warga terpaksa menunggu ekskavator untuk mengevakuasi mobil dari dalam sungai.
"Sampai akhirnya didatangkan ekskavator mini dan kendaraan bisa ditarik keluar," ujar Amri, Sabtu (8/12/2018) malam.
Baca Juga: Nekat Terjang Banjir di Bangka, Terios Berisi Satu Keluarga Sempat Terseret
Sumber: KOMPAS.com (Heru Dahnur)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.