Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT: Di Taman Nasional Komodo, Manusia Boleh Mati tapi Komodo Tidak

Kompas.com - 06/12/2018, 07:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat secara tegas mengatakan, hanya komodo saja dilindungi di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo di Manggarai Barat. Sedangkan manusia tidak.

"Kalau kita sudah sepakat bahwa komodo itu binatang langka dan dilindungi, berarti di Taman Nasional Komodo, itu tidak ada tidak ada yang namanya perlindungan manusia. Yang ada hanya perlindungan hewan,"ucap Viktor saat memberi sambutan dalam rapat kerja triwulan III Polda NTT di Hotel Aston, Rabu (5/12/2018).

"Jadi manusianya boleh mati, tapi komodonya tidak boleh mati,"sambung Viktor.

Menurut Viktor, khalayak umum jangan salah menilai untuk wilayah Taman Nasional Komodo, karena hanya satwa komodo saja yang dilindungi.

Baca juga: Sebut Komodo Makan Anaknya Sendiri, Gubernur NTT Ancam Ambil Alih Taman Nasional

"Kecuali tempat itu disebut perlindungan manusia, itu berarti manusia tidak boleh mati. Tapi di situ disebut tempat perlindungan komodo, sehingga komodo tidak boleh mati," kata Viktor lagi.

Viktor mengaku, saat bertemu perwakilan dari United Nations Children's Fund (UNICEF), Selasa (4/12/2018) kemarin, dirinya secara tegas menyampaikan hal itu.

Pihak UNICEF lanjut Viktor, meminta agar di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, yang dilindungi manusia dan komodo. Tapi Viktor memilih yang dilindungi itu hanya komodo.

"Jadi kalau kau datang ke sana dan menghancurkan tempat itu, lebih baik kau mati, karena bukan manusia yang dilindungi di situ," tegas Viktor.

Cara berpikir seperti itu kata Viktor, harus diterapkan, sehingga orang tidak seeenaknya merusak kawasan Taman Nasional Komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com