BANDUNG, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum menargetkan membangun 7 kolam retensi baru di sepanjang Sungai Citarum.
Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia mengatakan, proyek kolam retensi diharapkan jadi solusi persoalan banjir tahunan di Kabupaten Bandung.
"Ada 7 titik, lahannya mesti dibebaskan. Untuk sementara ada lokasi-lokasi yang dipilih. Priorotas di daerah paling dekat (dengan titik banjir), kalau saya mau menentukan itu di daerah yang paling dekat banjir di lokasi genangan," kata Bob saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (3/12/2018).
Baca juga: Baru 20 Persen Warga Sekitar Citarum yang Manfaatkan Bank Sampah
Saat ini, kata Bob, rencana itu dikaji oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Kriteria daerah yang dipilih, lanjut Bob, merupakan kawasan dengan titik elevasi terendah.
"Ada rencana beberapa kolam yang JICA studi, konsultan dari JICA. Mereka kayak melakukan feasibility study melihat potensi di mana kita bisa membuat kolam retensi," tuturnya.
"Kolam retensi akan tempat di daerah Dayeuhkolot dan Baleendah, pokoknya di daerah situ. Tentunya kami pilih yang elevasinya di bawah. Supaya kalau di bawah, kami gali sedikit airnya mudah masuk," tambahnya.
BBWS saat ini baru membangun kolam retensi Cieunteung. Menurut Bob, progres pengerjaan hampir rampung.
"Cieunteung itu sekarang (progres proyeknya) sudah 97 persen. Cuma karena mesin pompa yang terpasang kami belum operasikan, sebetulnya itu tak termasuk bobot tapi kalau kami hitung sudah 97 persen, nanti kami hitung setelah mesin dioperasikan," jelasnya.