Berdasar keterangan pelaku, senjata api miliknya adalah jenis pistol Barreta kaliber 9 dengan amunisi 22 buah. Polisi pun segera menyelidiki dua amunisi sudah ditembakkan pelaku.
Sebanyak 20 sisa amunisi yang berada dalam pistol produk Itali tersebut sudah diamankan oleh Polres Sampang.
Polda Jatim juga masih melakukan uji balistik untuk memastikan apakah senjata yang digunakan merupakan senjata rakitan atau pabrikan. Ada kemungkinan pelaku membawa dua senjata api, satu jenis rakitan dan pabrikan.
"Itu masih menunggu sampai dua hari ke depan, untuk memastikan apakah senjata itu rakitan atau pabrikan. Memang ada tulisan 'Baretta', tapi apakah itu rakitan atau pabrikan masih menunggu hasil uji balistik. Selasa (hasilnya) keluar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Jumat (30/11/2018).
Baca Juga: Kronologi Duel Maut gara-gara Pilpres di Sampang
"Polda Jatim sedang memburu pemasok senjata dan amunisi. Tim memburu siapa yang memasok dan menjual senjata dan amunisi kepada pelaku untuk menembak," kata Dedi.
Dedi memastikan pemasok senjata dan amunisi tersebut telah teridentifikasi. Saat ini, kata dia, kepolisian masih mengejar dikarenakan terduga pemasok terus berpindah tempat.
"Sudah diidentifikasi. Makanya dilakukan pengejaran, bergerak terus dan merasa diketahui keberadaan dia oleh petugas Polda Jatim," ujar dia.
Baca Juga: Polisi Buru Pemasok Senjata Pelaku Penembakan Tukang Gigi di Sampang
Bagi Jokowi, beda pilihan pilpres hingga berujung pembunuhan merupakan kesalahan besar. Pasalnya, tidak bertegur sapa lantaran beda pilihan pada pemilu saja sudah tidak benar.
"Itu kesalahan besar. Saya sudah sampaikan berkali-kali. Tidak saling menyapa saja sudah tidak benar. Apalagi sampai membunuh itu lebih keliru besar," kata Jokowi.
Baca Juga: Kata Jokowi soal Aksi Saling Bunuh gara-gara Beda Pilihan di Pilpres
6. Polisi amankan Nuriman alias Jatem, rekan pelaku
Kepolisian Resor Sampang, Jawa Timur, mengamankan Nuriman alias Jatem, asal Desa Bire Timur, Kecamatan Sokobana, Sampang.
Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman, Jumat (30/11/2018) mengatakan, nama Nuriman muncul setelah penyidik melakukan pengembangan kasus melalui olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebanyak dua kali.