Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jokowi soal Aksi Saling Bunuh gara-gara Beda Pilihan di Pilpres

Kompas.com - 29/11/2018, 09:41 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com — Presiden Jokowi menyesalkan aksi pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, lantaran dipicu beda pilihan pemilu presiden.

Mantan Gubernur DKi itu sudah berkali-kali menyampaikan bahwa berbeda pilihan dalam pemilu apa pun tidak boleh membuat hubungan antarwarga tidak baik.

"Setiap saya ketemu dengan masyarakat dan setiap saya ke daerah, kampung dan desa selalu saya sampaikan jangan sampai karena pilihan bupati, wali kota, pilihan gubernur, dan pilihan presiden, kita tidak saling bertegur sapa antar-tetangga, kampung, hingga majelis taklim," kata Presiden Jokowi usai menutup Rapimnas Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Indonesia 2018 di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018) .

Bagi Jokowi, beda pilihan pilpres hingga berujung pembunuhan merupakan kesalahan besar. Pasalnya, tidak bertegur sapa lantaran beda pilihan pada pemilu saja sudah tidak benar.

"Itu kesalahan besar. Saya sudah sampaikan berkali-kali. Tidak saling menyapa saja sudah tidak benar. Apalagi sampai membunuh itu lebih keliru besar," kata Jokowi.

Baca juga: Berawal dari Status soal Pilpres di Facebook, 2 Pria Terlibat Duel, 1 Orang Tewas

Agar kejadian serupa tidak terulang, Jokowi meminta pemimpin di daerah untuk mengingatkan bahwa setiap lima tahun itu pasti ada pesta demokrasi dari tingkat daerah hingga pusat.

Diberitakan sebelumnya, aksi saling menantang terkait pilpres di media sosial Facebook berujung duel di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Subaidi, tukang gigi, tewas setelah tubuhnya ditembus peluru panas dengan pistol rakitan Andika, pelaku.

Pada Rabu (21/11/2018) siang, korban warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, batal mendatangi pasiennya di Desa Sukobanah Laok.

Di tengah jalan, dia bertemu pelaku, pria pemilik akun Facebook yang menantang guru korban lewat komentar di status Facebook.

Keduanya pun terlibat duel. Korban membawa senjata tajam dan pelaku membawa pistol rakitan. Akhir cerita, pelaku menembak dada korban hingga tembus ke punggung. Korban pun tewas.

"Dalam hitungan jam, Polres Sampang berhasil membekuk pelaku," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (24/11/2018).

Baca juga: AHY: Tak Ada yang Bisa Menjamin Kontribusi Pilpres terhadap Pileg

Sebelumnya, guru korban sempat mengunggah foto dengan memegang senjata tajam. Foto tersebut dilengkapi status yang menantang pendukung salah satu calon presiden.

Kemudian status guru korban dibalas oleh akun Facebook atas nama Idris Afandi Afandi yang diduga milik pelaku dengan komentar bernada siap menghadapi tantangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com