Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Kegiatan Reuni 212, Pernyataan MUI Jabar hingga Ketidakpastian Sandiaga

Kompas.com - 29/11/2018, 11:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia acara reuni 212. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kegiatan reuni aksi 212 dijadwalkan pada Minggu, (2/12/2018).

Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengklaim, acara reuni 212 pada hari Minggu (2/12/2018) di Monas sudah melenceng dan lebih banyak muatan politis.

MUI Jawa Barat pun menghimbau warganya untuk tidak datang dalam acara tersebut. Berikut ini sejumlah fakta terkait reuni 212 di Jakarta dan pernyataan MUI Jawa Barat.

1. Reuni 212 akan digelar di Monas, Jakarta Pusat

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan Ratna Sarumpaet resmi ditahan di Polda Metro Jaya atas kasus penyebaran hoaks pada Jumat (5/10/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan Ratna Sarumpaet resmi ditahan di Polda Metro Jaya atas kasus penyebaran hoaks pada Jumat (5/10/2018).

"Polda Metro Jaya sudah menerima surat pemberitahuan dari panitia. (Jumlah massa) belum tahu, saya belum lihat suratnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).

Argo mengatakan, kegiatan tersebut akan berpusat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Untuk pengamanan acara tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, menegaskan akan tetap dilakukan secara maksimal, meskipun diprediksi kegiatan tersebut tidak sebesar beberapa waktu lalu.

“Pengamanannya sudah dipersiapkan oleh Polda Metro. Sudah sangat baiklah Polda Metro untuk mengamankan itu. Insya Allah kami prediksi jumlahnya tak sebanyak dulu," kata Dedi.

Baca Juga: Polisi Terima Surat Pemberitahuan Aksi Reuni 212

2. MUI Jabar anggap reuni 212 sudah melenceng ke politik

Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar saat ditemui di kantor MUI Jabar, Jalan  R.E Martadinata Bandung, Jumat (5/2/2016)KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar saat ditemui di kantor MUI Jabar, Jalan R.E Martadinata Bandung, Jumat (5/2/2016)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menilai, kegiatan reuni 212 sudah melenceng ke arah politik.

"Dari hasil pengamatan kami, kegiatan reuni 212 itu sudah tidak murni lagi sebagai kegiatan keagamaan. Kegiatannya sudah melenceng ke arah politik," kata Ketua MUI Jawa Barat Rachmat Syafei di kantornya, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (28/11/2018).

Rachmat menjelaskan, awalnya kegiatan 212 muncul dari peristiwa kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta pada waktu itu.

Saat itu, MUI pun sudah mengeluarkan pendapat dan sikap keagamaan sebagai perwakilan ulama. Ahok pun sudah dinyatakan bersalah bahkan kini masih menjalani hukuman pidana. Artinya, kasus tersebut sebenarnya sudah dinyatakan selesai.

Baca Juga: Penjelasan Polri soal Pengamanan Reuni 212

3. MUI Jabar imbau warganya tidak ikut kegiatan tersebut

Kemacetan di Jalan Ir H Juanda, Jakarta Pusat, imbas bubaran massa Reuni 212, Sabtu (2/12/2017).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Kemacetan di Jalan Ir H Juanda, Jakarta Pusat, imbas bubaran massa Reuni 212, Sabtu (2/12/2017).

MUI Jawa Barat mengimbau agar masyarakat Jawa Barat tidak terprovokasi dengan kegiatan yang tidak jelas asal usulnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com