DAIRI, KOMPAS.com - " The Power of Dream, tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan mimpi" begitulah kata-kata semangat yang disampaikan Togu Simorangkir kepada para ratusan para pelajar Sekolah Dasar (SD) dan SMA ketika ia berkunjung.
Kekuatan mimpi yang diucapkan Togu bukanlah sebuah khayalan, bapak 3 orang ini berhasil masuk dan menyelesaikan S2 di Oxford Brookes University di Inggris dan tamat dalam kurun waktu satu tahun, pada 2003 lalu.
Di hadapan para murid, Togu menceritakan keberhasilannya bisa belajar di negeri kincir angin tersebut.
Togu yang kala itu adalah anak desa dari Silulu, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), tak mengetahui apa itu yang disebut kuliah.
Rumondang Gultom, ibu kandung Togu pun meminta anak pertama dari dua saudara itu untuk melanjutkan pendidikan ke Jakarta.
Baca juga: Perjalanan Terberat Togu dan Biston Taklukkan Danau Toba demi Rumah Belajar
Maklum, hampir semua anak di desa kelahiran Togu rata-rata tidak melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dan hanya berladang maupun ke kebun.
Togu pun mengikuti berbagai tes agar masuk kuliah. Ia akhirnya masuk ke Universitas Nasional (UNAS) dan mengambil jurusan Biologi pada 1994.
Setelah kuliah dan menamatkan strata 1, pada 1999 hati Togu tergerak untuk menjaga kelestarian orangutan di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Di sana, Togu fokus mengurus orangutan dari 1999 hingga 2002 dan tergabung dalam Orangutan Foundation Internasional. Ia pun riset dan pengamanan kawasan hutan.
“Aku sempat dapat tawaran beasiswa ketika mau memutuskan mengundurkan diri dari Orangutan Foundation, aku mau ke Jakarta mencari beasiswa, terus ditawarin beasiswa di UI, aku tolak aku inginnya di luar negeri karena ingin melihat salju,” ujar Togu.
Baca juga: Jalan Kaki Kelilingi Danau Toba, Togu Simorangkir Didukung Warga
Keinginan Togu itu ternyata didorong oleh rekan-rekannya yang lain. Pada tahun 2002 ternyata ada pertemuan ahli primata di Inggris. Pria yang kini menginjak umur 41 itu pun lalu menuju ke Inggris.
“Bulan April ke sana diajak oleh Orangutan Foundation Inggris untuk ketemu profesor. Setelah itu langsung diwawancara. Sebelum itu aku berdoa, Tuhan lancarkan bahasa inggrisku, karena bahasa Inggrisku nggak lancar, tanpa sadar ternyata saya lulus,” ungkapnya.
Murid SD hingga SMA ingin seperti Togu
Cerita Togu itu ternyata membangkitkan semangat para pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menangah Atas (SMA) di sekitaran Danau Toba. Mereka ingin seperti Togu mewujudkan mimpi mereka dengan terus belajar.