Setelah diperiksa petugas, kelima WNA tersebut ternyata tidak bisa berbahasa Indonesia dan hanya bisa berbahasa Inggris saja selain bahasa India.
"Uniknya para WNA tersebut tak mengerti bahasa Indonesia, sehingga apa dan bagaimana arti ramalan mereka, masyarakat banyak yang tidak tahu," ujar dia.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Nunukan Bimo Mardi Wibowo saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/11/2018).
Kelima WNA asal Punjab, India, ini masing-masing bernama Gurdeep Singh (24), Tarlok Singh (57), Jaswinder Singh (33), Satpol Singh (58), dan Jarnail Singh (59).
Baca berita selengkapnya: 5 Turis India yang Mengemis dan Meramal di Nunukan Tak Bisa Bahasa Indonesia
3. Mahasiswa pengayuh becak akhirnya lulus
Muhammad Hamzah Amirullah, alumnus Universitas Terbuka (UT) di Gedung Lembaga Pendidikan Majene Sulawesi Barat, menjadi pusat perhatian sekitar 300 keluarga wisudawan lainnya, Minggu (18/11/2018) lalu.
Ia menarik perhatian ratusan wisudawan bukan karena ia menumpang mobil mewah ke lokasi wisuda, tetapi karena ia membawa becak kebanggaan yang setia menemaninya selama bertahun-tahun hingga lulus kuliah.
“Dulu saya mengayuh becak mencari rezeki dari lorong ke lorong memakai topeng. Sekarang saya tak malu lagi. Saya harus bangga membawa ibu saya dengan becak saya sendiri,” tutur Hamzah, kepada Kompas.com, Rabu (21/11/2018).
Putra sulung dari 7 bersaudara pasangan Usman-Nursamiah ini dengan bangga mengayuh becak sejauh 6 kilometer dari rumahnya di dusun Tanjung Batu, Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae Timur, Majene, ke lokasi wisuda sambil membawa ibunda tercintanya Nursamiah.
Baca berita selengkapnya: Kisah Hamzah, 8 Tahun Kayuh Becak Pakai Topeng hingga Berhasil Jadi Sarjana
4. Seorang mahasiswi ditikam 7 kali
Seorang mahasiswi berinisial RAA dilarikan ke rumah sakit setelah ditikam sebanyak 7 kali oleh teman kencannya, Af (19), di sebuah kamar hotel di Jalan Pengayom, Kota Makassar, Selasa (20/11/2018).
RAA ditemukan karyawan hotel dalam kondisi tersungkur bersimbah darah di lantai dengan luka tikaman tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar Komisaris Polisi (Kompol) Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, kasus penikaman ini dapat diungkap setelah polisi memeriksa karyawan dan rekaman CCTV hotel.
"Personel gabungan lalu mengejar dan mengintai rumah pelaku di Jalan Sungai Walanae. Hanya 12 jam pasca-penikaman itu, pelaku berhasil ditangkap dan kini sedang dalam pemeriksaan polisi," kata Wirdhanto, dalam keterangan persnya, Rabu (21/11/2018).
Baca berita selengkapnya: Menolak Berhubungan Badan Dua Kali, Seorang Mahasiswi Ditikam di Hotel
5. Sambutan seorang nenek untuk Jokowi di Lamongan