Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Islam Nusantara Jadi Jembatan Diplomasi Damai

Kompas.com - 21/11/2018, 21:52 WIB
Windoro Adi,
Heru Margianto

Tim Redaksi


MAJALENGKA, KOMPAS.com - Islam Nusantara yang damai, toleran dan ramah, dapat menjadi jembatan untuk diplomasi perdamaian.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr. KH Said Aqil Sirodj menyampaikan hal itu saat melantik Pengurus Cabang NU Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, masa bakti 2018 - 2023, di Pondok Pesantren Darul Atqiya, Desa Sindangkerta, Maja, Kabupaten Majalengka, Rabu (21/11/2018).

Ia mengatakan, kekayaan budaya Indonesia tak bisa dipisahkan dengan perkembangan Islam di Tanah Air. Itulah konsep Islam Nusantara.

"Indonesia kaya dengan budaya, sumber daya alam, suku, agama, ras, dan beraneka kondisi geografis. Hal itu harus tetap dipertahankan jangan sampai terpecah oleh kepentingan kelompok manapun," kata dia.

Di depan ribuan warga dan pengurus NU ia menyatakan akan terus mengampanyekan nilai nilai Islam Nusantara. Langkah ini menjadi pintu inisiasi perdamaian dunia.

Aqil berpendapat, infrastruktur budaya yang dimiliki Indonesia harus diperkuat dengan infrastruktur agama. Hal ini bisa diawali dengan membangun keluarga yang sejahtera.

"Islam Nusantara yang damai, toleran dan ramah dapat menjadi jembatan untuk diplomasi perdamaian," ucapnya.

Sementara itu Ketua PCNU Majalengka, KH Dedi Mulyadi, akan berupaya keras memajukan NU di Majalengka.

Ia menegaskan agar warga nahdliyin tak usah ragu, dan harus kompak salam berjuang. "Anshor, Pagar Nusa, ISNU, IPPNU, Fatayat, Muslimat, Pergunu, dan Banom NU lainnya harus kompak," tandasnya.

Hadir dalam acara tersebut antara lain anggota DPRD Provinsi dan mantan Bupati Majalengka, H Sutrisno, salah satu pengurus NU di Jawa Barat, dan tentu saja Ketua Panitia Pelantikan PCNU Kiai Ade Ganda Sasmita.

Pada bagian lain Aqil mengingatkan bahwa yang penting bagi umat adalah kualitas kemanusiaannya, dan bukan atribut atributnya.

Menyinggung soal Pilpres, Aqil mengatakan, pesta demokrasi ini sudah selayaknya berjalan aman dan damai.

"Kita berharap, siapa pun yang menang nantinya, benar benar karena kehendak rakyat," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com