KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang pekerja di proyek pembangunan Bandara Udara New Yogyakarta International Airport (NYIA) meninggal tak lama setelah mengalami kecelakaan kerja.
Pekerja itu bernama Wisnu Riyanto (29), warga Dusun Macanan, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Yogyakarta.
Wisnu dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah tiba di RS Risky Amalia, tidak jauh dari pembangunan proyek.
"Korban adalah buruh harian lepas dalam proyek tersebut. Kejadian kemarin dan korban sudah dimakamkan,” kata Agus Parmono, Kepala Desa Glagah, Kamis (15/11/2018).
Baca juga: Jatuh dari Rumah Panggung saat Banjir, Anak Balita Ditemukan Tewas
Agus menceritakan, Wisnu merupakan buruh yang tengah bertugas membantu kegiatan pengukuran elevasi tanah.
Ia sedang bekerja di sekitar saluran air yang menjadi anak sungai yang alirannya menuju Sungai Bogowonto. Saluran air itu baru saja dinormalisasi dan terdapat air karena hujan turun belakangan ini.
Korban diduga terpeleset dan terjebak lumpur di dasar saluran air sedalam 1,5 meter, Rabu (14/11/2018), sekitar pukul 15.30 WIB.
Sejumlah rekan korban sempat berusaha menolong korban dan berhasil mengevakuasinya ke permukaan.
Korban sempat diberi pertolongan pertama di lokasi kejadian. Korban juga menunjukkan tanda kehidupan.
"Korban segera dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong," kata dia.
Wisnu pun segera dibawa ke rumah duka dan dikubur Kamis siang.
Agus menerangkan, atas kejadian ini pihak perusahaan memberi santunan pada keluarga korban. Wisnu sendiri meninggalkan seorang istri dan anak yang baru berusia 15 bulan.
Baca juga: Hilang Dua Pekan, Tukang Ojek di Sukabumi Ditemukan Tewas di Hutan
Kepala Polisi Sektor Temon Komisaris Polisi Setyo Hery Purnomo mengungkapkan, korban tak bertugas sendiri ketika kecelakaan terjadi. Ia menjadi bagian dari beberapa orang yang bekerja bersama.
Namun, ia diminta untuk menunggu teman satu timnya sebelum melakukan pengukuran. Ketika sedang jalan sendiri, kecelakaan pun menimpa korban.
Hery mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari semua saksi. Hasil sementara, kata Hery, tidak tampak indikasi kesengajaan dari insiden ini.
"Kita lakukan pendalaman berdasar laporan, apakah ini ada unsur tindak pidana atau kelalaian yang bersangkutan. Tapi, dia memang lengkap sesuai dengan SOP yang diterapan proyek. Sejauh ini tidak ada indikasi (pidana)," kata Hery.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.