Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penting Kasus "Tampang Boyolali", Pidato Lengkap Prabowo hingga Menuai Gelombang Protes

Kompas.com - 05/11/2018, 09:01 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

3. Ribuan warga protes dan meminta Prabowo meminta maaf

Aksi protes ribuan warga di Balai Sidang Mahesa Boyolali berlangsung mulai pukul 08.00-11.00 WIB, Minggu (4/11/2018).

Warga juga melakukan aksi konvoi di jalan menggunakan sepeda motor sambil membawa spanduk #SaveTampangBoyolali.

Warga juga turut mengarak bendera merah putih raksasa berukuran 50x10 meter keliling jalan untuk menunjukkan warga Boyolali adalah warga Indonesia.

Ketua DPRD Boyolali, yang juga koordinator aksi protes, S Paryanto mengungkapkan, aksi protes diikuti sekitar 15.000 warga Boyolali. Menurut dia, aksi dilakukan secara spontan dan tidak ada muatan politik.

"Hari ini spontan warga melakukan aksi protes atas pidato Prabowo. Ini murni riil gerakan masyarakat Boyolali. Tidak ada muatan apa pun. Jadi, jangan ada salah arti, salah persepsi," ujar Paryanto di Balai Sidang Mahesa Boyolali, Jawa Tengah.

Baca Juga: Protes Pidato "Tampang Boyolali", Warga Tuntut Permintaan Maaf Prabowo

4. Klarifikasi Jubir Prabowo-Sandi terkait "tampang Boyolali"

Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Jateng Sriyanto Saputro (kiri) dan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Ferry Juliantono dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Jateng Sriyanto Saputro (kiri) dan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Ferry Juliantono dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).

Juru Bicara Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini, menjelaskan maksud kata "tampang Boyolali" adalah ajakan.

"Konteks pidato itu ajakan, ayo kita memperbaiki kondisi kita bersama-sama. Yakin kan warga Boyolali kalau kehidupan kita tidak banyak berubah. Itu pesan utamanya. Maksudnya, tentu untuk memotivasi timses," kata Faldo kepada Kompas.com, Minggu (4/11/2018).

Menurut Faldo, saat itu Prabowo sedang membahas tentang akses kesejahteraan yang menjadi agenda besar timses. Adapun salah satu topiknya membahas peningkatan kapasitas produksi sebab menurut data yang diterima terjadi penurunan kesejahteraan di desa.

"Jangan sampai soal penurunan kesejahteraan ini terus berlanjut, itu pesan dari Pak Prabowo," katanya.

Baca Juga: Jubir Ungkap Pesan dalam Pidato "Tampang Boyolali" Prabowo

5. Kubu Prabowo-Sandi tuding aksi di Boyolali telah diskreditkan Prabowo

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menerima dukungan dari ulama di GOR Soemantri, Minggu (4/11/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menerima dukungan dari ulama di GOR Soemantri, Minggu (4/11/2018).

Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Provinsi Jawa Tengah, Sriyanto Saputro dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018), menuding aksi massa telah mendiskreditkan Prabowo.

Menurutnya, banyak spanduk dan baliho yang dibawa massa aksi protes bernada ujaran kebencian.

"Kalau boleh dikatakan sudah menyebar kebencian karena banyak baliho, kemudian spanduk yang mendiskreditkan Pak Prabowo. Biar saja, tapi rakyat yang akan menilai," kata Sriyanto.

"Yang juga kami heran kok sampai mengerahkan, memobilisasi ASN. Ada camat, kades, kami punya bukti-buktinya di sana," tambahnya.

Meski menilai ada pelanggaran, Sriyanto mengatakan, pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut ke Bawaslu.

Baca Juga: Timses Prabowo-Sandi Nilai Aksi Protes di Boyolali Diskreditkan Prabowo

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani, Rima Wahyuningrum, Sherly Puspita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com