Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Lion Air Harwinoko Dikebumikan, Cerita Berburu Kuliner Tiap Akhir Pekan Pun Usai...

Kompas.com - 05/11/2018, 08:02 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kediaman rumah duka Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BPK RI Bangka Belitung Harwinoko mulai dipenuhi sejumlah pelayat, Minggu (4/11/2018) malam.

Tenda serta karangan bunga bela sungkawa pun terpasang di area rumah duka yang terletak di Jalan Palayu Raya, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Harwinoko merupakan satu dari tujuh penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jasadnya berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri, hari ini.

Harwinoko adalah jenazah keenam yang teridentifikasi dengan nomor post mortem 0006C dari kantong jenazah nomor DVI 00/Lion Tanjung Priok/0006. Jenazah mempunyai nomor ante mortem 060 yang teridentifikasi melalui DNA.

Baca juga: Ketabahan Keluarga Harwinoko Hadapi Musibah Kecelakaan Lion Air

Air mata keluarga pun seketika pecah tatkala peti mati berisi jenazah almarhum diturunkan dari dalam mobil ambulan Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Usai serah terima jenazah, almarhum yang meninggalkan seorang istri dan dua anak ini langsung dishalatkan dan dikebumikan di lokasi pemakaman umum TPU Silamping, Cimahpar, Kota Bogor.

Kepergian sang ayah untuk selamanya itu pun membuat Erizko (23) terpukul. Meski begitu, anak pertama almarhum Harwinoko ini terlihat tabah.

"Keluarga ikhlas. Ibu juga sudah bisa terima keadaan," ucap Erizko.

Baca juga: 10 Pegawainya Jadi Korban Lion Air JT 610, Operasional BPK Bangka Belitung Pincang

Erizko menceritakan, meski tugas pekerjaan sang ayah cukup berat, namun almarhum tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga sekaligus ayah bagi anak-anaknya.

Di akhir pekan, sambungnya, sang ayah selalu pulang ke Bogor untuk berkumpul bersama keluarga.

Dia menyebut, salah satu agenda yang dilakukan ayahnya jika pulang ke Bogor adalah berburu kuliner.

"Tiap hari Jumat, bapak pasti pulang. Kesukaan bapak itu kuliner, jadi kalau udah di rumah pasti ngajak kami semua pergi berkuliner. Salah satu favoritnya adalah jajanan pasar," sebut dia.

Baca juga: Cerita Keluarga, Pegawai BPK Ini Naik Lion Air untuk Kerja Setelah Berakhir Pekan dengan Istri

Ia mengatakan, saat pertama kali mengetahui pesawat yang ditumpangi ayahnya jatuh, dirinya langsung menghubungi ibunda tercinta.

Ketika itu, Erizko berharap, ayahnya tidak berada di dalam pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang itu.

"Saya langsung telepon ibu. Ibu juga dapat kabar dari driver (sopir) bapak. Awalnya kami berpikiran mungkin ada emergency landing," kata dia.

"Tapi ternyata ayah ada di pesawat itu. Kami sekeluarga sempat tidak percaya, tapi Tuhan menentukan lain. Semoga amal ibadah ayah diterima, Amin," tutup Erizko. 

Baca juga: Isak Tangis Pemakaman Jenazah Korban Lion Air JT 610 Wahyu Susilo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com