Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eva "Sang Perempuan Tangguh", Stigma Negatif hingga Lolos HWC di Meksiko

Kompas.com - 24/10/2018, 18:01 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Setelah itu, Eva berinisiatif mendatangi sekolah dan para tetangga untuk meyosialisasikan apa itu HIV dan penularannya.

“Waktu itu, saya bisa menuntut tetangga yang menyebarkan status saya. Tapi langkah itu tidak saya ambil. Ketika saya mendapat stigma, saya tidak lari. Tapi saya akan mendekati mereka dan menjelaskan sebisa saya apa itu HIV-AIDS,” ungkapnya.

Hal itu pula lah yang membuat teman Eva sedikit demi sedikit bersikap kembali normal kepadanya.

Baca Juga: Eva Dewi, Lawan Stigma dengan Sepak Bola (2)

3. Mencintai keluarga dengan sepak bola

Meskipun hidup dengan HIV, bukan berarti Eva tidak bisa mencintai olah raga. Ya, sepak bola telah membuat jatuh hati ibu tiga anak tersebut.

Kecintaan pada sepak bola membuat Eva memberanikan diri mengikuti seleksi HWC pada tahun 2013. Namun sayang, saat itu Eva tidak lolos.

Tidak patah semangat, akhirnya Eva bergabung dengan Rumah Cemara sebagai staf Sport for Development yang bertugas mengolah program bagi kaum marjinal dalam bidang olahraga.

Keseriusan Eva dalam dunia sepak bola mulai membuahkan hasil. Ia mendapat lisensi dari KNVB (Koninklijke Nederlandse Voetbalbond) Belanda untuk menjadi pelatih wanita.

Setelah itu, lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) ini juga ditunjuk menjadi manajer perempuan pertama untuk kelompok belia di klub sepak bola Rumah Cemara, DKRC (Dalem Kaum Rumah Cemara).

Bersama DKRC, Eva meraih sejumlah prestasi, salah satunya terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti festival sepak bola di Lyon Perancis pada 2016.

Ajang tersebut merupakan salah satu acara pembukaan Piala Eropa (UEFA European Championship).

Baca Juga: Kisah Eman Kiper Satu Kaki Terbaik Dunia, Gratiskan Latihan hingga Ingin Jadi PNS (3)

4. Perjalanan menuju HWC 2018

Timnas Indonesia dalam Homeless World Cup 2018.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Timnas Indonesia dalam Homeless World Cup 2018.

Kesempatan kedua untuk mengikuti ajang HWC kembali terbuka. Setelah gagal di HWC 2013, Eva kembali menjajal di HWC 2018.

Eva terharu saat panitia menyebut namanya lolos untuk mewakili timnas Indonesia ke Meksiko di ajang HWC 2018.

“Saya tidak tahu apakah keluarga saya bangga atau tidak pada saya. Yang saya yakini, mereka bukan benci pada saya, tapi kecewa. Mereka bukan mendiskriminasi, tapi sedih,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com