Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Produk Santri, dari Gundam hingga Miniatur Kapal Berbahan Limbah Bambu

Kompas.com - 21/10/2018, 21:33 WIB
Andi Hartik,
Icha Rastika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Menyambut Hari Santri Nasional ke-3, 35 pondok pesantren di Jawa Timur memamerkan hasil kreativitas santrinya di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Minggu (21/10/2018).

Berbagai produk yang dihasilkan oleh santri dipamerkan dalam kesempatan itu, mulai dari miniatur Gundam hingga miniatur kapal dan vespa yang terbuat dari limbah bambu.

Selain itu, ada santri dari sejumlah pondok pesantren yang berkreasi di bidang makanan ringan, pakaian, serta kaligrafi.

Baca juga: Hadiri Hari Santri Nasional, Jokowi Bahas Peran Ulama dan Santri

Abdul Kholiq (22) santri di Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Kota Malang, mengaku gemar merakit dan mewarnai gundam.

Saat ini, di pondok pesantren tempatnya belajar, ia menerima jasa rakit dan mewarnai Gundam dan Zoid.

“Biasanya saya membuka rakit dan cat model kit, Gundam, Zoid dan lain-lain,” kata dia.

Ahmad Taman (19), santri di Pondok Pesantren Agama Islam (PPAI), Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, mengatakan, santri di pondok pesantren tempat ia belajar menghasilkan beragam karya, salah satunya ukiran di permukaan sandal dan membuat miniatur kapal serta sepeda motor vespa dari limbah bambu.

“Kami biasanya memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan berbagai hiasan. Jadi membuat barang yang sudah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat,” ujar Taman.

Wakil Ketua Badan Inkubator Wirausaha (BIW) Universitas Brawijaya Setyono Yudo Tyasmoro mengatakan, Hari Santri Nasional (HSN) 2018 merupakan kesempatan untuk membangkitkan wirausahawan yang ada di lingkungan pesantren.

Oleh karenanya, pihaknya menyelenggarakan pameran bertajuk "Pameran Produk Pesantren" untuk menunjukkan berbagai produk yang telah dihasilkan dari lingkungan pesantren.

“Ini adalah momen untuk membangkitkan para santri ini menjadi enterpreneur,” kata dia.

Baca juga: Hari Santri Nasional, Wagub Jabar Instruksikan ASN Gedung Sate Pakai Sarung dan Baju Muslim

Adapun BIW berada di bawah Badan Pengelola Usaha Universitas Brawijaya. Badan itu dibentuk untuk menciptakan wirausahawan dari luar lingkungan universitas, seperti dari lingkungan pesantren.

“Badan Pengelola Usaha itu misalnya kalau ada mahasiswa dan dosen yang ingin berbisnis. Nah, pesantren ini yang out wall. Yang ada di luar lingkungan kampus UB,” ujar dia.

BIW akan berperan sebagai pendorong terbentuknya kreativitas santri di pondok pesantren.

Badan itu juga akan memberikan fasilitas dalam memasarkan produk yang dihasilkan dari pesantren.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com