Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narapidana Dilibatkan dalam Bedah Rumah di Kulon Progo

Kompas.com - 20/10/2018, 16:47 WIB
Dani Julius Zebua,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melibatkan narapidana atau warga binaan Rumah Tahanan Klas IIB Wates dalam program bedah ribuan rumah pada 2018.

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan, hal ini merupakan langkah inovasi.

Warga binaan suatu saat akan kembali ke masyarakat usai menjalani hukuman.

Pelibatan mereka diyakini menimbulkan multiplier effect, mulai dari penguatan pembinaan dalam rumah tahanan, peningkatan produksi dari hasil pembinaan, masyarakat turut menikmati hasil pembinaan dan pemberdayaan rutan, maupun membangun sikap terbuka masyarakat.

“Kami mencoba memberdayakan warga binaan agar bisa kembali ke masyarakat dengan memiliki keterampilan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat,” kata Bupati Hasto saat memimpin bedah rumah milik Bambang Sugiyanto di Dusun Punukan, Wates, Sabtu (20/10/2018).

Menurut Hasto, para warga binaan juga belajar hidup dalam saling membantu dan gotong royong di tengah masyarakat.

“Mereka ini berlatih kembali ke masyarakat lewat gotong royong dengan masyarakat. Gotong royong ini penting. Gotong royong itu rohnya Indonesia,” kata Hasto.

Bedah rumah dengan bergotong royong berlangsung rutin di Kulon Progo. Pendanaannya melalui sumbangan warga, baik zakat, infaq dan persembahan, termasuk dalam bentuk uang maupun barang, dan penyalurannya melalui Baznas.

Selain bedah rumah yang murni sumbangan warga, pemerintah juga melakukan hal yang sama melalui pendanaan dari anggaran pemerintah baik di tingkat nasional maupun provinsi.

"Sekarang sudah lebih dari 5.000 (bedah) rumah selama 5 tahun,” kata Hasto.

Pada hari ini, bedah rumah berlangsung di rumah Bambang di Punukan.

Pembangunan itu melibatkan lebih dari 20 warga Punukan. Bambang beserta istri dan seorang anaknya akan menempati rumah yang terbuat dari batako baru seluas 32 meter persegi di atas lahan 40 meter persegi.

Di rumah itu, terdapat satu ruang keluarga dan dua ruang tidur. Kusen rumah untuk Bambang ini merupakan hasil karya para narapidana di Rutan Wates.

Ketua Panitia Pembangunan Supriharjo mengatakan, warga menyambut baik kebijakan pemerintah ini.

Meski sebelumnya warga khawatir dengan keterlibatan narapidana, terutama soal pengawasan dan bagaimana membangun kerja sama dengan mereka dalam bedah rumah ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com