Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2018, 16:43 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah mengeluhkan kondisi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta yang mengaliri rumah mereka. Pasalnya, sepekan terakhir air PDAM berubah menjadi merah.

Salah seorang warga perumahan Banyuanyar Indah, Heru Prapmono mengatakan, setiap malam hari, air PDAM berubah merah.

Padahal, sebagian besar warga di kawasan tersebut menggunakan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari.

"Sejak airnya berubah merah warga terpaksa beli air untuk kebutuhan minum dan masak. Kalau untuk mandi ada beberapa yang terpaksa tetap menggunakan air (PDAM) tetapi habis itu terasa gatal-gatal," jelas Heru saat ditemui di kediamannya, Rabu (17/10/2018).

Heru mengungkapkan, sudah 20 tahun tinggal di perumahan Banyuanyar Indah. Selama itu pula dirinya menggunakan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum, makan dan lain-lain. Dirinya terkejut, sepekan terakhir kondisi air PDAM berwarna merah.

"Baru kali ini saya melihat kejadian aneh warna air PDAM berubah merah. Biasanya hanya keruh itu wajar. Tetapi beberapa hari lalu airnya itu merah," ungkapnya.

Baca juga: Kekeringan, Tiap Malam PDAM Bandung Hentikan Suplai Air ke Pelanggan

Tidak hanya warga perumahan Banyuanyar Indah yang mengeluhkan kondisi air PDAM yang berwarna merah. Warga di 3 RT Kelurahan Banyuanyar, yaitu RT 002, 003, dan 004 juga mengeluhkan hal yang sama. Setiap malam air PDAM berubah merah.

Kepala Cabang PDAM Surakarta Sarwono mengatakan, pihaknya menerima laporan warga Jalan Pleret Raya yang mengeluhkan warna air PDAM yang berubah menjadi merah pada Senin (15/10/2018).

Mendapat laporan itu, Sarwono bersama tim PDAM kemudian mendatangi rumah warga untuk mengambil sampel air PDAM.

"Kami tindak lanjuti. Kami ke situ (rumah warga) untuk ambil sampel airnya. Betul, warna airnya merah," kata Sarwono.

Setelah ditelusuri melibatkan unsur Polresta Surakarta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, dan Satpol PP, jelas Sarwono, air PDAM yang berwarna merah tersebut diduga karena tercampur dengan limbah pabrik bahan pewarna di kawasan Jalan Adi Soemarmo, Kelurahan Banyuanyar.

"Ini masih diduga, ya. Air PDAM berwarna merah itu karena pipa pembuangan limbah pabrik menyambung ke pipa PDAM. Tetapi itu masih diduga," imbuh dia.

Sementara itu, pengelola pabrik bahan pewarna Lesi menjelaskan, pabriknya tersebut tidak setiap hari membuat bahan pewarna.

Terkadang, selama 1 bulan tidak melakukan produksi. Selama ini, ungkap di,  limbah produksi bahan pewarna dibuang ke tangki pembuangan.

"Karena masih perbaikan limbah hasil produksi sebagian kita dibuang ke luar," ungkap dia.

Kompas TV Korban gempa mulai mengeluhkan fasilitas MCK di pengungsian Landasan Udara Zainuddin Abdul Madjid, Mataram.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com