Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Tiap Malam PDAM Bandung Hentikan Suplai Air ke Pelanggan

Kompas.com - 03/10/2018, 14:55 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung terpaksa menghentikan suplai air ke sejumlah warga Kota Bandung yang menjadi pelanggan.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, penghentian suplai air bersih tersebut dilakukan sebagai langkah penghematan akibat menipisnya suplai air baku dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca yang mulai mengering akibat kemarau.

“Penghentiannya 4 jam sehari di waktu malam,” kata Sonny saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu (2/10/2018).

Sonny menjelaskan, selama ini air yang didapat untuk suplai air bersih ke Kota Bandung merupakan air sisa pembuangan turbin di Cikalong yang digerakan oleh air dari Situ Cipanunjang dan Situ Cileunca.

“Turbinnya enggak jalan berarti enggak ada air yang bisa kami ambil. Kalau enggak ada yang bisa diambil, otomatis kan pasokan terganggu. Nah, kami ganti dengan air sungai, tetap air sungai juga kecil,” tuturnya.

Baca juga: Jabar Kekeringan, Ridwan Kamil Perintahkan PDAM Sebar Suplai Air

Sonny berharap, Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan solusi agar pada saat kemarau datang kembali, stok air baku untuk warga Kota Bandung tidak terganggu.

“Solusinya kita bersama sama mendorong pemerintah pusat dan provinsi untuk bisa memberikan bantuan untuk tandon air, kolam kolam, atau pengerukan di sana,” tandasnya.

Sonny mengatakan, dengan kondisi sumber air baku yang menipis dan tidak turun hujan, sumber air yang bisa dimanfaatkan hanya dari sungai Cikapundung.

“Saya pikir kalau 2 mingggu ke depan masih begini artinya kami enggak punya pasokan,” tandasnya.

Kompas TV Kekeringan berdampak pada tanaman dan warga bahkan terancam menggunakan air laut untuk kebutuhan sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com