Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hari Hans Dengar Suara Putrinya Minta Tolong dari Reruntuhan Hotel Roa Roa, Makin Hari Makin Lemah...

Kompas.com - 05/10/2018, 07:00 WIB
Rosyid A Azhar ,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Dengar suara putrinya

Hari Sabtu keesokannya, dia langsung mencari Lesni. Hans tidak sendiri. Sejumlah keluarga tamu hotel juga sudah berada di lokasi. Mereka juga mencari-cari anggota keluarganya yang terperangkap.

"Dari dalam reruntuhan beton ini semua orang mendengar suara minta tolong. Itu suara Lesni, anakku!" kata Hans.

Suara ini yang menguatkan keyakinan hati Hans bahwa anak gadisnya masih hidup. Suara dari reruntuhan itu terdengar lagi.

"Papa, mama, tolong saya!" serunya.

Hans tidak mampu menahan kesedihannya. Di depan matanya yang hanya berjarak beberapa meter saja, dia tidak sanggup menolong anak.

Ingin rasanya dia singkirkan semua beton yang masih terangkai besi ini jauh-jauh agar bisa memeluk anak gadisnya. Sayangnya material beton dari bangunan 8 lantai ini terlalu kuat untuk ditembusnya.

"Pemilik hotel bilang saya harus bersabar dan dijanjikan menggunakan alat berat untuk mengeluarkan Lesni," ungkap Hans.

Pada hari Minggu keesokan harinya, suara Lesni masih terdengar dari balik timbunan beton.

"Tolong saya, saya orang Palolo," kata Hans menirukan suara anaknya.

Sejak tiga hari terkubur dalam puing beton, suara minta tolong makin mengecil dan melemah.
Setelah itu, tak terdengar lagi.

Keyakinan Hans

Hans masih berusaha untuk menolong Lesni. Dengan linggis di tangan, dia mencoba mencari celah untuk masuk melalui saluran pembuangan. Rambutnya sudah penuh debu, juga kaus dan celana kainnya ditempeli kotoran.

Usahanya ini masih jauh dari harapan. Dia hanya mampu menggali beberapa meter saja. Hans berharap alat berat yang digunakan Basarnas bisa segera menyingkirkan beton-beton ini.

"Saya berharap Lesni masih bisa diselamatkan, karena masih ada keajaiban di dunia ini" kata Hans.

Hans memang berbeda dengan keluarga korban lainnya yang duduk menanti di tenda, ia bekerja keras mencari cara agar bisa menyelamatkan gadis kesayangannya. Lesni adalah kebanggaannya, seperti 3 anak lelakinya.

Perjuangannya belum berakhir, ia berpacu dengan waktu. Dia percaya, anaknya masih hidup meskipun sekarang sudah tidak terdengar suaranya.

Hans yakin anaknya dalam penjagaan Tuhan di saat dia dan lainnya sedang berusaha menyingkirkan batangan tiang beton yang masih saling terkait. Berdoa dan berusaha ia lakukan untuk dapat meraih dan memeluk anak gadisnya.

"Saya mohon doanya agar Lesni dan korban lainnya segera ditemukan," pinta Hans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com