Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak SMA Dibunuh dan Dibakar, Polisi Cari Sisa Kerangka di Kebun Sawit

Kompas.com - 04/10/2018, 17:52 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Riau mengungkap kasus temuan kerangka manusia di sebuah kebun sawit di Jalan Sidorukun, Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru Riau, Senin (1/10/2018) kemarin.

Dalam kasus ini, korban dibunuh lalu dibakar.

"Kami masih mencari sisa kerangka korban yang dibunuh dan dibakar," ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018).

Dia mengatakan, korban bernama Rizki Aprianto, salah seorang siswa SMA di Pekanbaru. Pelaku yang membunuhnya Ma alias Ms.

"Pelaku ditangkap Senin (1/10/2018) malam di wilayah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, setelah dilakukan penyelidikan oleh Polresta Pekanbaru dan Dit Reskrimum Polda Riau," kata Sunarto.

Dari penangkapan itu, tambah dia, barang bukti diamankan berupa satu unit ponsel yang sempat dijual pelaku Rp 500 ribu dan satu sepeda motor yang sudah dipreteli.

Bahkan, sebagian onderdil sepeda motor dikubur tidak jauh dari lokasi temuan kerangka korban.

"Pelaku terpaksa kami berikan tindakan tegas dan terukur (tembakan) mengenai kaki sebelah kanan karena melakukan perlawanan saat penangkapan," sambung Sunarto.

Baca juga: Saat Terpidana Pembunuhan Menangis Dengar Ibunya Meninggal

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Hadi Purwanto menjelaskan, kasus ini diungkap berawal dari nomor telepon korban yang berhasil dilacak petugas.

"Nomor ponsel korban dipakai oleh adik pelaku setelah pelaku merampas ponsel korban saat beraksi," kata Hadi.

Dia menuturkan, motif pelaku dalam aksi sadis tersebut ingin menguasai barang-barang milik korban. Namun, korban melawan hingga terjadi pembunuhan.

"Kasusnya terjadi pada 10 September 2018 lalu. Pengakuan pelaku, korban dipukuli hingga tewas dan jasadnya dibakar menggunakan pelepah sawit," kata Hadi.

Sebelumnya, polisi juga sudah menerima laporan bahwa korban sudah dua hari tidak pulang ke rumah sebelum ditemukan jadi tulang belulang.

"Sebelum kejadian itu, korban minta izin pulang kepada gurunya, karena merasa tidak enak badan," ujar Hadi.

Sesampainya di Jalan Sidorukun, korban dipanggil oleh seorang laki-laki yang tidak dikenalnya. Kemudian, korban diajak ke sebuah pondok di areal kebun sawit.

"Pelaku meminta ponsel dan sepeda motor korban. Namun korban menolak. Sehingga pelaku melakukan pemukulan berulang kali terhadap korban hingga tewas," jelas Hadi.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku membakar dan mengubur mayat korban tidak jauh dari pondok tersebut.

"Sementara ini pelaku masih kami dalami pengakuannya. Atas perbuatannya, pelaku diancam 15 tahun penjara," ujar Hadi.

Baca juga: Modus Pembunuhan Siswi SD yang Jasadnya Ditemukan di Kontrakan Tetangga

Diberitakan sebelumnya, warga menemukan kerangka manusia di sebuah kebun sawit di Jalan Sidorukun, Kelurahan Bandar Raya, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Senin (1/10/2018) sore.

Penemuan kerangka tersebut, berawal dari warga yang mencium bau busuk di sekitar lokasi kejadian.

Setelah dicek, warga melihat beberapa potongan tubuh manusia yang sudah menjadi tulang belulang. Temuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Payung Sekaki.

Setelah penemuan kerangka, polisi kembali menemukan gundukan tanah yang mencurigakan. Setelah digali, polisi menemukan sebagian kerangka manusia berupa tulang rusuk dan kaki.

Dari kerangka itu, polisi menemukan adanya bekas terbakar. Sehingga, petugas membawa kerangka tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan pengambilan sampel DNA.

Kompas TV Imbas ditutupnya gardu Tol Pejompongan, pasca kebakaran pada Kamis (27/9) siang, mengakibatkan kemacetan panjang dari arah Slipi menuju Semanggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com